Catatan Wartawan
Kasih Tak Sampai Pria Filipina dan Gadis Bitung Sulawesi Utara
Kisah cinta perbedaan warga negara bisa menjadi salah satu yang menyedihkan. Wartawan Tribun Manado, pernah meliputnya di Bitung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Inilah problemnya.
Tak mungkin menikah di capil karena Lot Lot tak punya KTP dan KK.
Pendeta di gereja tempat mereka beribadah juga enggan menikahkan dengan alasan yang sama.
Tiap minggu keduanya ke gereja, berdoa dengan berlinang air mata dan selalu membujuk pendeta itu.
Sang pendeta, dengan berat hati terus menolak, tapi tiap kali mendoakan mereka.
Baca juga: Pengamat Kesehatan Sulut Prof Grace Kandou: Pelaku Visum Bodong Langgar Kode Etik
Baca juga: Segini Harga Terbaru Cabai Rawit di Sitaro Sulawesi Utara, Sangat Mahal Bikin Warga Mengeluh
"Saya selalu berdoa dengan mereka bahkan sama-sama menangis," kata sang pendeta.
Ia mengaku dilematis.
Ingin agar kehendak suci keduanya disatukan dalam ikatan perkawinan tapi tak bisa melanggar aturan negara.
"Masalahnya sang pria tak punya kewarganegaraan," kata si pendeta.
Saya menjumpai pasangan ini pada suatu hari pada pertengahan 2017.
Keduanya tinggal di sebuah rumah sederhana di dekat pantai.
Keduanya miskin tapi kaya oleh cinta.
Ada salib besar di tengah rumah, yang agaknya merupakan harta termewah keduanya.
Hanna bersikeras menyajikan makanan yang saya tolak, dengan alasan hanya ingin merokok dan saya ambil sebatang rokok dari Lot Lot.
Dari mulut nelayan kecil ini keluar kata-kata seorang jenderal perang yang agung.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.