Catatan Wartawan
Kisah Anjing Selamatkan Tuannya dari Kebakaran di Manado Sulawesi Utara
Seorang anjing berhasil menyelamatkan nyawa tuannya dari kebakaran pada medio 2012. Kini, nasibnya tak lagi diketahui.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
"Kalau tak ada Bleki saya sudah tumpas," katanya.
Bleki yang malang, sebagian bulunya terbakar.
Rupanya anjing ini sempat kena bara api saat menuntun tuannya keluar rumah.
Nasib Bleki kemudian tak diketahui.
Apakah perbuatan baiknya itu akan berkesan hingga sang tuan berbaik hati menguburkannya jika mati?
Atau tak ada beda dengan sepertiga kaumnya, dianiaya hingga mati dan dikubur di perut manusia.
Kepahlawanan Bleki itu adalah tamparan bagi Manado yang punya kebiasaan mengonsumi satwa.
Lebih-lebih para pendoger.
Mereka suka mencuri anjing dengan cara memukul atau meracunnya hingga mati.
Manado pun jadi sorotan internasional karena kebiasaan menyiksa dan memakan anjing.
Baca juga: Inilah Urutan Bacaan Sholat Tarawih Malam ke-1 Sampai Malam Terakhir Ramadan, Pertama At-Takaatsur
Baca juga: Andrei Angouw: Kota Manado Dipuji Sebagai Laboratorium Pluralisme Indonesia
Kalau makan anjing, bagi saya itu tidak salah.
Agama Kristen tak melarang makan anjing.
Apakah Manado jadi tak beradab jika makan anjing?
Bagaimana dengan Eropa yang tidak makan anjing, tapi melegalkan pernikahan homoseksual?
Tapi yang saya tidak setuju adalah menyiksa anjing dengan cara menggantung dan memukulinya bertubi-tubi.

Karena kemanusiaan juga berhutang pada mereka, seperti kisah Bleki.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.