Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Apa Itu Stroke Telinga? Berikut Ini Penyebab hingga Gejalanya

Tak hanya membuat sang penderita tidak bisa menggerakan bagian tubuhnya, stroke juga bisa membuat mereka kehilangan pendengaran.

Editor: Glendi Manengal
NAKITA
Foto Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui kesehatan menjadi salah satu hal yang paling penting.

Setiap orang pasti menginginkan hidup sehat.

Terkait hal tersebut salah satunya penyakit yang ditakuti yakni Stroke.

Baca juga: DPRD Sulawesi Utara Sepakat Bahas Perubahan Ranperda Hak Keuangan dan Administratif Wakil Rakyat

Baca juga: Daftar Harga HP Samsung Galaxy Series Maret 2023, Dibandrol Mulai Rp 3 Jutaan

Stroke adalah salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini masih menjadi momok menakutkan.

Stroke merupakan penyebab cacat paling utama di dunia.

Tak hanya membuat sang penderita tidak bisa menggerakan bagian tubuhnya, stroke juga bisa membuat mereka kehilangan pendengaran.

Kondisi semacam inilah yang dikenal dengan sebutan stroke telinga. Kenali apa itu stroke telinga dan penyebabnya. 

Apa itu stroke telinga dan bagaimana gejalanya?

Disarikan dari laman QualityHealthCare, stroke telinga adalah istilah awam untuk menggambarkan gangguan sensorineural mendadak atau sudden sensorineural hearing loss.

Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pendegaran yang tiba-tiba atau tuli di salah satu telinga.

Stroke telinga juga bisa membuat penderitanya mengalami pusing mendadak, tinitus (telinga berdenging), dan sakit telinga.

Pada tahap awal, banyak orang tidak menganggap serius gejala stroke telinga, karena mereka mungkin mengira kondisi tersebut hanya karena telinga kotor atau saluran telinga tersumbat.

Beberapa bahkan beranggapan, gejala masalah kesehatannyanya akan hilang atau sembuh sendiri setelah beberapa saat, sehingga menunda-nunda waktu untuk berobat.

Padahal, gangguan pendengaran sensorineural mendadak dianggap sebagai situasi darurat Dua minggu pertama setelah timbulnya gejala penyakit adalah periode emas untuk pengobatan.

Setelah kelainan pendengaran terdeteksi, pasien harus mencari perawatan medis sesegera mungkin.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved