Sulawesi Utara
Apa Itu African Swine Fever? Penyakit Babi Berbahaya, Pemprov Cegah Masuk ke Sulawesi Utara
African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Sulawesi Utara kini melarang masuknya babi dari luar daerah.
Itu lantaran beberapa wilayah Indonesia sudah masuk wabah African Swine Fever (ASF).
Lantas apa itu ASF?
Baca juga: Berikut 7 Instruksi Olly Dondokambey Untuk Pencegahan Masuknya African Swine Fever ke Sulawesi Utara
Ilustrasi ternak babi.(Freepik)
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertanian, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat.
ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.
Baca juga: Gubernur Sulut Keluarkan 7 Poin Instruksi Cegah African Swine Fever Menyebar di Sulawesi Utara
Gejala ASF pada BABI
- Kemerahan di bagian perut, dada dan scrotum
- Diare berdarah
- Berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga
- Demam (41 derajat Celsius), Konjungtivitis, anoreksia, ataksia, paresis, kejang, kadang2 muntah, diare atau sembelit
- Pendarahan Kulit Sianosis
- Babi menjadi tertekan, telentang, kesulitan bernapas, tidak mau makan.
Baca juga: Populasi Babi di Sulut Besar, Karantina Pertanian Imbau Semua Pihak Waspada African Swine Fever
Penyebaran ASF
- Kontak langsung
- Serangga
- Pakaian
- Peralatan peternakan
- Kendaraan
- Pakan yang terkontaminasi
Tips pencegahan bagi peternak babi
Kementerian Pertanian memberikan beberapa tips untuk melakukan pencegahan penyebaran ASF, antara lain:
- Untuk babi yang terkena penyakit ASF, isolasi hewan sakit dan peralatan serta dilakukan pengosongan kandang selama 2 bulan.
- Untuk babi yang mati karena penyakit ASF dimasukkan ke dalam kantong dan harus segera dikubur oleh petugas untuk mencegah penularan yang lebih luas.
- Tidak menjual babi/karkas yang terkena penyakit ASF serta tidak mengkonsumsinya.
- Penyakit ini merupakan ancaman bagi populasi babi di Indonesia yang mencapai kurang lebih 8,5 juta ekor
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk pencegahan penyakit ASF.
Demonstrasi Sulawesi Utara Menggugat Bukan Hoaks, Ada 12 Tuntutan |
![]() |
---|
Tanggapan Akademisi Sulut Terkait Demo di Berbagai Daerah: Komunikasi Mandeg, DPR Asyik Sendiri |
![]() |
---|
Ajakan Demo 1 September 2025 di DPRD Sulut Viral, Polisi: Belum Ada Surat Izin yang Diajukan |
![]() |
---|
29 Warga Korban Lakalantas dan Amputasi akan Terima Kaki Palsu Gratis dari Ditlantas Polda Sulut |
![]() |
---|
Kusriadin Terpilih Jadi Ketua Asperindo Sulawesi Utara, Bakal Atur Tarif yang Berpihak ke Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.