Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Apa Itu African Swine Fever? Penyakit Babi Berbahaya, Pemprov Cegah Masuk ke Sulawesi Utara

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen

|
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
(pixabay.com)
Ilustrasi Babi(pixabay.com) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Sulawesi Utara kini melarang masuknya babi dari luar daerah.

Itu lantaran beberapa wilayah Indonesia sudah masuk wabah African Swine Fever (ASF).

Lantas apa itu ASF?

(berita populer: klik link)

Baca juga: Berikut 7 Instruksi Olly Dondokambey Untuk Pencegahan Masuknya African Swine Fever ke Sulawesi Utara


Ilustrasi ternak babi.(Freepik)

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertanian, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.

ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat.

ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.

Baca juga: Gubernur Sulut Keluarkan 7 Poin Instruksi Cegah African Swine Fever Menyebar di Sulawesi Utara

Gejala ASF pada BABI

  1. Kemerahan di bagian perut, dada dan scrotum
  2. Diare berdarah
  3. Berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga
  4. Demam (41 derajat Celsius), Konjungtivitis, anoreksia, ataksia, paresis, kejang, kadang2 muntah, diare atau sembelit
  5. Pendarahan Kulit Sianosis
  6. Babi menjadi tertekan, telentang, kesulitan bernapas, tidak mau makan.

Baca juga: Populasi Babi di Sulut Besar, Karantina Pertanian Imbau Semua Pihak Waspada African Swine Fever

Penyebaran ASF

  1. Kontak langsung
  2. Serangga
  3. Pakaian
  4. Peralatan peternakan
  5. Kendaraan
  6. Pakan yang terkontaminasi

 Tips pencegahan bagi peternak babi

Kementerian Pertanian memberikan beberapa tips untuk melakukan pencegahan penyebaran ASF, antara lain:

  • Untuk babi yang terkena penyakit ASF, isolasi hewan sakit dan peralatan serta dilakukan pengosongan kandang selama 2 bulan.
  • Untuk babi yang mati karena penyakit ASF dimasukkan ke dalam kantong dan harus segera dikubur oleh petugas untuk mencegah penularan yang lebih luas.
  • Tidak menjual babi/karkas yang terkena penyakit ASF serta tidak mengkonsumsinya.
  • Penyakit ini merupakan ancaman bagi populasi babi di Indonesia yang mencapai kurang lebih 8,5 juta ekor

Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk pencegahan penyakit ASF.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved