Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Yesaya 50:4-5, Lidah dan Telinga Seorang Murid

Semua yang terungkap dari lidah adalah wujud nyata kepengikutannya kepada Tuhan. Dia berkata sesuai dengan yang diajarkan dan diperintahkan oleh Guru

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
stpeterstoronto.ca
Lukisan perjalanan dua murid bersama Yesus menuju ke Emaus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjadi seorang murid bukanlah hal yang mudah dilakukan, harus meneladani sang guru.

Begitu juga kita umat yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita adalah muridnya.

Jelas kita harus banyak belajar soal kehidupan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, Guru kita.

Baca juga: Renungan Harian, Kejadian 3:6, Bahaya Dari Ketidakpedulian

Renungan harian kristen kali ini kita belajar soal menjadi murid Tuhan yang baik.

Judul renungan harian kali ini adalah Lidah dan Telinga Seorang Murid.

baca ayat referensinya dalam Yesaya 50:4-5.

"Memang lidah, tak bertulang. Tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati." Demikian penggalan sebuah syair lagu. Lidah adalah salah satu organ tubuh yang sangat berpengaruh dalam hidup manusia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Baca Mazmur 41:14, Pujilah Tuhan Untuk Selamanya

Lidah yang satu dengan bibir dan mulut, di satu sisi bisa membinasakan, pada sisi lain bisa membahagiakan. Dari lidah, keluar caci maki, dari lidah juga keluar kata cinta kasih dan berkat. Dari lidah keluar umpatan dan kata kotor, juga keluar doa dan firman Tuhan.

Kepada Nabi Yesaya Allah mengaruniakan lidah seorang murid. Murid yang dimaksudkan di sini adalah murid Tuhan. Lidah murid melambangkan kepenurutan atau ketaatan seorang murid.

Dengan demikian, lidah seorang murid yang maksudnya adalah lidah yang berkata-kata tentang kebenaran, kebaikan, kasih dan firman Tuhan. Perkataannya mendatangkan berkat bagi sesama.

Semua yang terungkap dari lidah adalah wujud nyata kepengikutannya kepada Tuhan. Dia berkata sesuai dengan yang diajarkan dan diperintahkan oleh Gurunya, yakni Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian, Ibrani 12:1-3, Pengharapan dan Ketekunan

Dengan lidahnya, nabi akan berkata tentang hal yang membangun dan memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu serta menguatkan umat Israel yang ketika itu sedang ditawan selama 70 tahun di Babel dan Persia.

Dengan lidahnya, Nabi Yesaya mengembalikan rasa percaya diri bangsa Israel untuk bangkit dan pulang membangun negerinya. Sebab Tuhan akan menyertai dan memberkati mereka.

Oleh kasih karunia Tuhan juga, pendengaran Yesaya dipertajam untuk mendengar keluhan, rintihan hati dan berbagai persoalan umat Israel. Tuhan mengaruniakan kepadanya kepekaan sebagai seorang murid, sehingga dia tanggap memahami berbagai persoalan dan penderitaan mereka yang sudah bertobat dan hirup dalambTuhan.

Tuhan membuka telinga Yesaya supaya mendengar suara-Nya, mengikuti perintah dan melakukan segala kehendak-Nya serta menjauhkan diri dari pemberontakan dan kejahatan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved