Mata Lokal Memilih
Dapil Minahasa Tomohon Perang Bintang, Nilai Petahana Punya Poin Plus Penantang Perlu Strategi Lebih
Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa Tomohon menjadi salah satu yang paling sengit.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa Tomohon menjadi salah satu yang paling sengit.
Di Dapil ini, Perang bintang' pun diprediksi bakal terjadi.
Ada sejumlah figur populer yang diisukan bakal tarung memperebutkan 8 kursi menuju Gedung Cengkih.
Terkait hal ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef.
Menurutnya kemampuan parpol dalam menjaring calon-calon legislatif, menjadi figur politik masyarakat, menjadi penentu keberhasilan dalam pelaksanaan pemilu.
"Faktor sistem dalam mekanisme strategi politik lebih menentukan daripada faktor figuritas yang diunggulkan oleh parpol. Unsur komunikasi politik dalam bentuk penguasaan sarana komunikasi politik masyarakat, merupakan strategi politik yang lebih menentukan," katanya.
Kemenangan strategi parpol kecil pada pemilu dibandingkan parpol besar, lanjut Kairupan.
Lebih mengusung unsur ketokohan figur daripada dalam bentuk faktor segmen apa dan media apa yang digunakan dalam kampanye politik.
Pertanyaan mendasarnya adalah apakah penantang calon baru berpeluang meraih kemenangan suara hingga menghentarkan duduk di kursi legislatif? Dengan parpol masing-masing sebagai kendaraan politiknya? Apakah parpol merupakan mesin pemenangan.
Serta ataukan hanya sebagai pintu masuk menuju arena politik semata?
"Banyak pihak beranggapan bahwa dalam setiap pemilihan umum, peran parpol tidak signifikan. Anggapan tersebut kemudian mengkristal menjadi suatu teori popularitas mengalahkan mesin politik," terangnya.
"Anggapan ini ada benarnya, namun tidak bisa digeneralisasi, masyarakat terdiri dari individu-individu otonom. Kemudian bukanlah obyek pasif yang bisa dibujuk rayu oleh parpol.
Masyarakat juga memiliki karakteristik dan ciri sebagai subyek rasional yang secara sadar mampu memilih sendiri wakilnya," terangnya lagi.
"Masalahnya, kebenaran anggapan tersebut hanya berlaku pada calon yang sudah dikenal publik, sehingga publik bisa melakukan pertimbangan rasional terhadap mereka," sambung Kairupan.
Adapun Case pada petahana, memiliki nilai lebih dari pendatang baru, karena logisnya petahana hampir dipastikan memiliki kelebihan tersendiri yaitu selain telah dibuktikan memiliki konstituennya.
Juga memiliki fasilitas dan kekuatan tersendiri, tetapi akan menjadi bumerang jika selama dipercayakan menjabat telah menimbulkan resistensi dgn membuat kebijakan-kebijakan yang tidak populis.
Jika terdapat resistensi maka peran parpol menjadi penting sebagai mesin politik yg terstruktur untuk gencar mengcounter asumsi buruk yang dialamatkan kepada petahana.
"Hal ini tentunya akan dimanfaatkan oleh penantang calon baru, dengan menawarkan konsep yang tujuannya melakukan perbaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat," sebut Kairupan.
Penantang calon baru juga bukan tokoh yang benar-benar baru, setidaknya mereka juga telah memiliki experience dalam kontestasi elektoral, seperti nama-nama IS, SAS, MW, DP yang digadang-gadang menuju gedung cengkih, telah memiliki konstituen yang konkrit.
Dimana mereka saat ini menduduki kursi legislatif, walaupun dalam skala yg lebih kecil, yaitu Kabupaten dan Kota.
Namun begitu, untuk memenangkan pemilihan ada strategi politik yang perlu dijalankan bakal calon untuk menciptakan strategi politik lebih cerdas, kreatif, inovatif, dan beretika dalam memasarkan produk politik kepada masyarakat pemilih.
"Strategi politik ini dikenal dengan pemasaran politik atau political marketing. Sementara itu, hal yang ditekankan dalam strategi political marketing adalah penggunaan pendekatan dan metode marketing untuk membantu kandidat ataupun partai politik agar lebih efisien.
Serta efektif dalam membangun hubungan dua arah dengan konstituen dan masyarakat," tukas Kairupan.
Selain itu, dengan memperhatikan rekam jejak kandidat, antara petahana dan pendatang baru memiliki peluang yang tidak dapat dibedakan, sama-sama memiliki peluang.
"Tergantung strategi marketing politik yang akan digunakan, dengan parpol pendukung yang mengusung masing-masing kandidat, unsur ketokohan kandidat dan infrastruktur mesin politik tidak dapat dipisahkan, dengan metode yang tepat dipastikan dapat memberikan peluang kemenangan," pungkasnya. (hem)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 SR Pagi Ini Selasa 21 Februari 2023, Guncangan di Laut, Berikut Info BMKG
Baca juga: Ressa Herlambang Dikabarkan Lakukan Penipuan, Nama Aliando Syarief Ikut Terseret
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.