Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB

BACAAN ALKITAB HARI INI - Lukas 6:37a Mengasihi Bukan Menghakimi

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Mari kita membayangkan peristiwa persidangan dalam sebuah pengadilan.

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
pixabay.com
Bacaan Alkitab 

Lukas 6:37a
Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.
--------------------------------

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.

Mari kita membayangkan peristiwa persidangan dalam sebuah pengadilan.

Pada dasarnya, pengadilan diperuntukkan bagi orang-orang yang membawa kasus tertentu untuk diadili dan mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Ilustrasi membaca Alkitab
Ilustrasi membaca Alkitab (https://goo.gl/J3P7Mi)

Ketika sebuah kasus sudah sampai di depan hakim, maka hal tersebut bukan hal yang biasa. Hakim berperan memutuskan mana pihak yang benar dan mana yang salah berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum.

Prosesnya pun akan berlangsung dengan serius, kritis dan mungkin juga menegangkan. Hakim tentunya akan memutuskan kasus dengan seadil-adilnya.

Dan keputusan hakim harus diterima oleh semua pihak. Kecuali ada pihak yang tidak menerimanya dan melakukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Tetapi keputusan pengadilan tertinggi yang berkekuatan hukum tetap, senang atau tidak, harus diterima semua pihak yang berperkara.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.

Bagian firman Tuhan Allah yang dibaca saat ini tidak hendak mengatakan bahwa profesi Hakim itu salah, karena hakim yang mengadili, menentukan mana pihak yang benar dan mana yang salah serta menjatuhkan vonis sesuai perbuatan terdakwa (orang yang melakukan kesalahan).

Bukan demikian! Maksud ayat ini, Yesus Kristus memberikan pengajaran yang mendasar dalam hidup manusia, yakni jangan menghakimi.

“Jangan/ah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.” Secara sederhana menghakimi di sini berarti menganggap diri benar dan bersikap sebagai “hakim” yang berhak untuk menyatakan bahwa orang lain bersalah tanpa melalui proses yang semestinya.

Contoh, ada orang yang langsung menyatakan kepada seseorang bahwa ia berbuat jahat, seperti mencuri, membunuh, walaupun dalam kenyataannya tidak demikian.

Mengapa hal itu terjadi? Karena mungkin di hatinya ada iri hati, dendam, cemburu sehingga seseorang dengan begitu spontan, langsung menuduh orang lain melakukan kejahatan tanpa bukti.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Amsal 16:3, Berkomitmen pada Pekerjaan

Baca juga: TRILOGI PEMBANGUNAN JEMAAT - Lukas 6: 37 -42 Jangan Menghakimi Supaya Engkau Tidak Dihakimi

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.

Bagian Firman Tuhan Allah hari ini hendak mengingatkan kita sebagai orang percaya, dimulai dari keluarga untuk tidak menghakimi satu dengan yang lain secara sepihak. Apalagi bila dilatarbelakangi dengan iri hati, dendam dan cemburu.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved