Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Segini Harga Uang Sewa Rusunawa Tingkulu Manado Sulawesi Utara, Tapi Tak Semua Bisa Tinggal di Situ

Kepala UPTD Rusunawa Joy Imbar mengatakan, pihak yang ingin mendaftar Rusunawa bisa datang ke kantor Dinas Perkim.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Arthur Rompis/Tribunmanado
Wali kota Manado Andrei Angouw saat tinjau kamar Rusunawa Tingkulu Manado Sulawesi Utara 

Pertama soal estetika Rusunawa.

"Jangan lagi Rusunawa itu jadi tempat kumuh, tak enak dipandang, yang menyewa jemur pakaian sembarangan," kata dia.

Butuh pengawasan ketat bagi mereka yang tinggal di Rusunawa tersebut.

Kedua, persoalan penempatan warga yang tinggal di tempat itu.

"Jangan nanti yang tinggal, si ini punya orang, si itu punya orang, kerabat si A, kenalan si B," ujar dia.

Maka, momentum ini dimanfaatkan untuk menempatkan orang yang benar-benar membutuhkan semisal karena ketidakmampuan ekonomi.

"Lihat kebutuhan, di tempatkan itu betul-betul butuh rumah. Dilihat dari dari pendapatan mereka, tidak mampu yang diprioritaskan," ungkap Akademisi Universitas Sam Ratulangi ini.

Pemerintah Kota mengatur syaratnya, kemudian ditunjuk panitia pelaksana yang mengatur penempatannya. Sebaiknya dibuat terbuka dan diawasi siapa saja yang nanti menempati unit Rusunawa

Ketiga, masalah pengelolaan. Rusunawa sifatnya sosial membantu masyarakat, jangan juga tongkat komersialisasi yang justru lebih menonjol.

Memang namanya Rusunawa, artinya rumah susun sederhana sewa. Maka tidak benar-benar fasilitas ini gratis, tapi dibayar sewa dengan harga terjangkau menyesuaikan dengan pendapatan para penghuninya

"Saya rasa ada aturan yang mendasari menyangkut nilai sewanya," kata dia.

Biaya sewa Rusunawa itu dibutuhkan dalam hal menangani operasional Rusunawa itu sendiri. Semisal biaya listrik, air, kebersihan, keamanan dan maintenance fasilitas.

Keempat, Pemerintah Kota Manado diharapkan bisa menambah lagi Rusunawa karena masih banyak masyarakat membutuhkan fasilitas ini.

"Memang anggarannya besar, tapi saya rasa fasilitas seperti inilah yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya.

Anggaran bisa ditata di APBD atau mengajukan proposal pembangunan ke pemerintah pusat

"Siapkan lahan misalnya di pinggiran kota, syukur-syukur pemerintah punya aset tanah, anggarannya siap tinggal dibangun," ujarnya. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved