Mata Lokal Memilih
Persaingan Caleg DPRD Sulawesi Utara 2024, Figur Pendatang Baru Bikin Petahana Ketar-Ketir
Persaingan menuju Gedung Cengkih DPRD Sulawesi Utara (Sulut) diprediksi makin ketat.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Di Pilkada saat ini itu sudah lumrah terjadi, tidak hanya di Sulut tapi se-Indonesia. Tak heran, Parpol mati-matian memenangi ajang Pilkada agar saat berkuasa lebih mudah memenangi pertarungan politik
Jadi tak heran kata Johny Mengkonsumsi keberadaan para figur pendatang baru dengan dukungan penguasa, bisa bikin petahana ketar-ketir.
Adapun ada 7 sosok petahana DPRD Sulut Periode 2019-2024. Dari Dapil Minut-Bitung yakni Berty Kapojos (PDIP), Fabian Kaloh (PDIP), Herry Rotinsulu (PDIP), Cindy Wurangian (Golkar), Henry Walukow (Demokrat), dan Melky Pangemanan (PSI).
Sosok petahana ini kata Johny Lengkong di posisi menguntungkan.
"Kalau yang baru kampanye itu hanya 1 bulan, petahana ini ibaratnya sudah kampanye 5 tahun," kata dia.
Sebagai Anggota DPRD selalu berkesempatan berinteraksi dengan para konstituennya. Setidaknya para petahana bisa memelihara dukungan suara mereka
Namun bukan satu dua kasus saja, banyak petahana tumbang.
"Itu karena tidak bisa menjaga suara, ini memang jadi persoalan petahana, saat sudah menjabat malah menjauh dari rakyat," ujarnya
Di samping para petahana dan kerabat penguasa yang berpeluang besar memenangi kursi wakil rakyat, kesempatan tetap terbuka bagi figur yang lain.
Semisal figur populis, punya basis massa, meski bernaung di Parpol kecil. Memanfaatkan sistem pemilu saat ini, asalkan peroleh suaranya konsisten dengan popularitas maka peluang menang tetap terbuka
"Masing ingat PSI tahun 2019 (Melky Pangemanan) partai baru bisa meloloskan kadernya memenangi 1 kursi," kata dia.
Untuk Parpol besar, justru persaingan lebih ketat di antara internal. Karena menampung banyak figur besar dengan potensi dari berbagai aspek. Biasa parpol besar seperti PDIP mengincar kursi lebih dari satu.
Maka caleg berlomba-lomba meraup dukungan suara. Meski akhirnya perolehan itu dikonversi menggunakan metode Saint Lague atau total suara dibagi bilangan ganjil 1,3,5, 7 dan seterusnya.
Parpol kecil dan medioker pun bisa mencuri peluang ini. (ryo)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Dapil Pileg 2024 di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Berubah, Berikut Daftarnya
Baca juga: Ini Penyebab Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5.4 yang Mengguncang Papua, Ada 5 Orang Meninggal
Caleg DPRD Sulawesi Utara
Dapil II Minahasa Utara Bitung
Johny Lengkong
pengamat politik
Eugenie Mantiri
Figur Pendatang Baru
MK Registrasi 11 Perkara Sengketa Pilkada dari Sulut, Baso Affandi: Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Ajukan PHPU Pilkada Sulut ke MK, E2L-HJP Pilih Denny Indrayana Jadi Kuasa Hukum |
![]() |
---|
Menakar Ambang Batas Pertarungan Pilkada Sulut di Mahkamah Konstitusi, Catatan Pengamat Hukum |
![]() |
---|
KPU Tomohon Gelar Bimtek dan Simulasi Aplikasi Sirekap untuk PPK dan PPS Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Mitra Sulawesi Utara Minta Media Awasi Tahapan Pilkada, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.