Warga Perumahan Relokasi Pandu Tuntut Pemkot Manado Tegas, Andrei Angouw Janji Tingkatkan Fasilitas

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Warga korban banjir yang kini menempati Perumahan Relokasi Pandu, Kelurahan Pandu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, minta Pemkot Manado tegas. 

Mereka minta agar warga yang sudah mendapatkan unit agar menempati rumahnya di sana.

"Bagaimana ini, ada yang cuma datang pertama lalu dibiarkan," kata Seni Tawas di sela penyerahan sertifikat redistribusi tanah bagi korban bencana di Kantor Wali Kota Manado, Selasa (8/2/2023).

Selain tidak ditempati, ada yang menempati hanya sementara.

"Ada juga yang hanya datang bersih-bersih lalu kembali," katanya.

Seni Tawas mengungkapkan fakta lain yaitu adanya rumah yang malah disewakan oleh pemiliknya. 

Seni Tawas mengaku tinggal di Perumahan Relokasi Pandu sejak tahun 2016.

Sudah hampir tujuh tahun ia pindah. 

Sebelumnya ia tinggal di bantaran sungai di Ranotana Weru.

Ia pun menjadi korban banjir tahun 2014, rumah dan tanah dibawa bandang.

Baca juga: Demokrat tak Takut Ditinggal PKS dan NasDem yang Merapat ke Golkar, Kamhar: Kami Apresiasi

Baca juga: Kalender Jawa Besok Kamis 9 Februari 2023, Weton Kamis Legi, Melambangkan Ini

"Waktu pindah, kami yang pertama. Waktu itu baru dua blok," katanya lagi. 

Warga lainnya bernama Sitti Aisyah, mengaku memang fasilitas publik di Perumahan Relokasi Pandu belum memadai. 

Ia menyebut, jalan belum semuanya diaspal dan belum ada drainase.

"Air juga jalan tidak lancar," kata Sitti Aisyah yang dulu tinggal di Paal IV. 

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengatakan warga yang direlokasi ke Pandu seharusnya tak kembali ke daerah rawan bencana.