Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Beri Bantuan, Wali Kota Manado Terima Kunjungan BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Utara

Wali Kota Manado menerima kunjungan BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Utara. Kunjungan tersebut dalam rangka pemberian bantuan bagi korban bencana.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Dok. Dinas Kominfo Manado
BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Utara memberikan bantuan kepada korban bencana banjir melalui Wali Kota Manado, Andrei Angouw. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menerima kunjungan BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Utara di Ruang Kerja Wali Kota Manado, Selasa (7/2/2023). 

Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan Sulut ini dalam rangka menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam di Kota Manado.

Bantuan BPJS Ketenagakerjaan diserahkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulut, Sunardy Syahid, dan diterima langsung oleh Andrei Angouw di pendopo Kantor Wali Kota Manado

Adapun bantuan tersebut adalah 40 kasur busa, 10 karton popok bayi, 10 lusin kaos dewasa, 18 lusin kaos anak anak, 3 lusin pakaian dalam pria dewasa, 3 lusin pakaian dalam wanita dewasa, 3 lusin handuk, dan 20 daster.

Dari BPJS Ketenagakerjaan Sulut hadir pula Nursalam Halim, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sulut dan Stephano Liuw, Kepala Bidang Umum BPJS Ketenagakerjaan.

Andrei Angouw mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah peduli dengan korban banjir dan longsor di Manado

Potret Kebangkitan Warga Manado dari Bencana, Siswa Semangat Belajar Kendati Tinggal Baju di Badan

Dua belas hari pasca bencana banjir dan longsor, warga Manado, Sulawesi Utara, mencoba bangkit.

Hal itu nampak dari kegigihan para siswa SD untuk bersekolah dengan hanya baju di badan, kendati tanpa buku dan seragam.

Amatan tribunmanado.co.id di SD Negeri 72 Manado, Selasa (7/2/2023), para siswa tetap datang ke sekolah untuk belajar.

Mereka ke sekolah tanpa seragam, hanya memakai baju rumah yang sudah lusuh.

Itu pun baju hasil bantuan.

Semua harta mereka lenyap akibat banjir, termasuk buku, seragam, dan pakaian sehari-hari.

Setiba di sekolah, mereka mengambil buku pelajaran diantara tumpukan meja dan kursi di depan kelas.

Seorang siswa membantu membersihkan.

Dengan sebuah roda ia memindahkan barang-barang agar lokasi itu segera rapi dan mereka secepatnya belajar.

Hari ini hujan deras kembali turun.

Kondisi itu membuat pembelajaran terhenti.

Mereka terpaksa dipulangkan, khawatir akan ada banjir susulan.

Anak anak ini terlihat sedih, merasakan derita yang luar biasa akibat banjir.

Baca juga: Gempa Terkini Guncang Maluku Selasa Malam, Info BMKG Guncangan Magnitudo 4,5 Berpusat di Darat

Baca juga: Pasca Diterjang Banjir, Masih Banyak Rumah di Kelurahan Molas Manado Sulawesi Utara Tertutup Lumpur 

Semua harta lenyap.

Namun, hal itu tak tampak di ruang kelas.

Mereka tetap tersenyum dan terlihat bersemangat.

Bersekolah adalah untuk bangkit dari kegelapan menuju cahaya di seberang.

Mereka tahu, larut dalam kesedihan adalah petaka.

Satu-satunya jalan adalah bangkit.

Banyak guru yang terharu melihat perjuangan para siswa ini.

"Saya sangat sedih dan terharu menyaksikan para siswa ini yang ke sekolah hanya memakai baju rumah," kata Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Tuminting, Elisabeth Sumampouw.

Ia mengaku menitikkan air mata kala menyaksikan pemandangan tersebut.

Kepala SD Negeri 72, Rosalie Kalombang, mengatakan pihaknya tetap menggelar belajar mengajar meski seadanya.

Salah satu siswa di SD Negeri 72 Manado, Sulawesi Utara.
Salah satu siswa di SD Negeri 72 Manado, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Dok. SD Negeri 72 Manado)

"Siswa kebanyakan jadi korban banjir, mereka hanya pakai baju biasa," kata dia.

Menurut dia, bantuan sudah berdatangan dari berbagai pihak.

Namun, mereka masih butuh baju seragam.

"Kami butuh 60 seragam sekolah," katanya.

Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 27 Januari 2023 turut memukul dunia pendidikan Manado.

Sebanyak 24 bangunan SD, 10 SMP dan 11 TK tergenang air.

Sementara 2.695 siswa SD dan SMP serta 272 tenaga pendidik kehilangan seragam dan ATK.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado, Steven Lumowa, mengatakan pihaknya tengah menggalang bantuan untuk sekolah beserta siswa dan guru yang terdampak bencana di Manado.

"Kami galang bantuan dari sekolah-sekolah lainnya untuk membantu korban bencana," kata dia, Selasa (7/2/2023).

Menurut Lumowa, pihaknya bersinergi dengan instansi Pemkot Manado lainnya untuk mengatasi bencana.

Baca juga: Gempa Terkini di Indonesia, Magnitudo 4.5 Guncang Wilayah Maluku Tadi Sore Selasa 7 Februari 2023

Baca juga: Eks Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin Tetap Dipenjara 9 Tahun, Kasasi Ditolak Mahkamah Agung 

Beberapa waktu lalu, pemadam kebakaran telah menyemprot sekolah-sekolah yang terdampak bencana.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved