OPINI PEMILU
OPINI PEMILU - Selektif Pilih Caleg, DPRD Produktif
Pemilihan Umum (Pemilu) bukan sebatas agenda rutin dan bukan sekedar seremonial dilakukan sekali dalam setiap lima tahun.
Mereka tidak takut menentang tindakan pemerintah yang dianggak tidak sesuai, dan mereka paham dalam merumusakan kebijakan serta mengawasinya. Masih banyak anggota DPRD yang pasif, pemalu dan tidak produktif. Hal itu karena mereka tidak memiliki pengalaman sama sekali. Tentu model anggota seperti ini akan mempermalukan parpol yang mengusung, membebani rakyat serta merugikan keuangan negara. Mereka di gaji tapi tidak ada kontribusi bagi rakyat.
Disatu sisi, pandangan ini sebetulnya bertentangan dengan prinsip ilmu politik. Ilmu Politik menganjurkan bahwa calon legislatif harusnya berasal dari kader-kader hasil binaan dan kaderisasi parpol.
Sebab kaderisasi tak hanya soal pembinaan dan kepemimpinan tetapi juga soal doktriniasi atau idiologi. Kaderisasi itu dilakukan dalam periodisasi yang panjang. Kader terbaik diseleksi parpol untuk menjadi calon pada pemilu. Namun sayang belum banyak parpol yang melakukan ini.
Meski tidak sejalan dari aspek keilmuan, namun ini pilihan terbaik ketimbang parpol lebih mempertimbangkan kerbat-kerabat elit (politik dinasti), pemilik harta banyak atau pemilik nama populer namun belum tentu punya kapasitas dan kepemimpinan dasar.
Pemilu bukan hanya milik parpol memanfaatkan dan membeli suara rakyat guna merebut kursi sebanyak-banyaknya. Kursi yang banyak hanya jadi alat bergaining parpol agar elit-elitnya dapat berbagi jabatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.