Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Nasional

Sosok Nani Wartabone dan Kisahnya Usir Penjajah dari Tanah Gorontalo, Punya 9 Keturunan

Bagi Indonesi dan masyarkat Gorontalo khususnya, Nani Wartabone adalah seorang pahlawan.

Editor: Alpen Martinus
Kolase TribunGorontalo.com
Potret dan tugu Nani Wartabone di Kota Gorontalo. Gorontalo punya cerita patriotik Nani Wartabone yang puncaknya 3 tahun belum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 

Dari 9 anak itu, Nani Wartabone memiliki puluhan cucu dan cicit. Jika dihitung jumlahnya mencapai ratusan. 

Meski tidak semua, tapi puluhan cucu dan cicit itu hadir di kediaman Nani Wartabone yang kini jadi museum. 

Anak dan cicit Nani Wartabone. Mereka hadir menabur bunga di makam.

"Kami keluarga besar Nani Wartabone datang melihat langsung acara peringatan hari patriotik sekaligus menabur bunga di makan kakek kami," kata Arisman.

Kebetulan, makam Nani Wartabone juga ada di samping rumah tersebut. 

Mereka sekaligus melakukan ziarah dan mengenang dan memberi penghormatan kepada kakeknya tersebut. 

Kepada Tribungorontalo.com, Arisman Wartabone menjelaskan secara detail jumlah  cucu dan cicit pahlawan Nani Wartabone.

"Jumlah cucu hampir 100 orang dan cicit di atas 100, banyak dia," ungkap Arisman biasa di sapa Ais, Senin (23/1/2023).

Seperti diketahui, setiap tahunnya sejak 1942 diperingati sebagai hari patriotik Gorontalo. Peringatan ini sebagai refleksi sejarah perjuangan Gorontalo mengusir penjajah Belanda. 

Tokoh utama dalam pengusiran kolonial di bumi Gorontalo tersebut adalah Nani Wartabone. 

Ia bersama Kusno Danupoyo membacakan teks kemerdekaan atau proklamasi di lapangan yang kini bernama Taruna Remaja. 

Kemerdekaan Gorontalo ini menarik karena tiga tahun lebih dulu dari kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Teks proklamasi dengan lantas dibacakan Nani Wartabone di depan rakyat Gorontalo tepat pukul 10.00 Wita. 

Jika dirunut, Hari Patriotik Gorontalo adalah puncak perjuangan masyarakat untuk lepas dari penjajahan Belanda. 

Gerakan Nani Wartabone dan sejumlah pejuang lainnya dipantik oleh kemarahan terhadap rencana Belanda. Bangsa yang sudah menjajah Indonesia berpuluh-puluh tahun itu berencana membumihanguskan Gorontalo. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved