Pahlawan Nasional
13 April 1923 Supriyadi Lahir, Pejuang PETA di Blitar, Panglima yang Tak Pernah kembali
Pemerintah Republik indonesia menunjuknya sebagai Menteri Keamanan Rakyat dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pertama.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini tanggal 13 April pada 1923 di Trenggalek, Jawa Timur, Supriyadi dilahirkan.
Ia adalah tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang hingga kini masih misteri.
Supriyadi dicatat sejarah sebagai pemimpin pemberontakan milisi PETA di Blitar pada 1945.
Lantaran itu Pemerintah Republik indonesia menunjuknya sebagai Menteri Keamanan Rakyat dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pertama.
Namum, sang pejuang itu tidak pernah kembali.
Supriyadi raib entah ke mana. Menjadi misteri higga kini.
Supriyadi sendiri merupakan anak sulung dari pasangan Raden Darmadi dan Rahayu.
Kedua orang tuanya berasal dari kalangan bangsawan Jawa.
Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintahan di Kabupaten Blitar.
Ketika Supriyadi berusia dua tahun, ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan Susilih, yang melahirkan 11 adik laki-laki Supriyadi.
Supriyadi menempuh pendidikan dasar di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Blitar dan melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Malang.
Dia dikenal sebagai siswa yang cerdas, aktif, dan berbakat dalam bidang olahraga.
Supriyadi juga tertarik dengan gerakan nasionalisme dan sempat bergabung dengan Jong Java, sebuah organisasi pemuda yang berhaluan kiri.
Pada 1943, ketika Indonesia diduduki oleh Jepang, Supriyadi mendaftar sebagai anggota PETA (Pembela Tanah Air).
Ini adalah sebuah organisasi milisi yang dibentuk oleh Jepang untuk membantu pertahanan mereka.
| Termasuk Pejuang Merah Putih di Manado, Berikut Daftar Nama yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Deretan Nama 40 Tokoh yang Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional: Sulut 1, Gorontalo 2 |
|
|---|
| Sosok M Jusuf, Panglima ABRI Era Soeharto Asal Sulawesi yang Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Daftar Lengkap 40 Nama Calon Pahlawan Nasional, Dari Soeharto, Gus Dur hingga Marsinah |
|
|---|
| 76 Tahun Gugurnya Robert Wolter Mongisidi: Diterjang 8 Peluru, Diantar 50 Ribu Orang ke Pemakaman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.