Sulawesi Utara
Potret Tambatan Perahu di Manado Sulawesi Utara Saat Air Laut Surut, Banyak Sampah Menumpuk
Muara Sungai Bahu, Malalayang Manado jadi tempat tambatan perahu serta sampah di sekitarnya
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Sampah kayu berbagai ukuran, botol kaca, karung hingga baliho bekas. Banyak macam pokoknya.
Pengakuan warga, sampah itu bukan dibuang warga sekitar.
Chales, warga yang tinggal di sekitar muara Sungai Bahu mengatakan, area itu kadang tak ubahnya TPA mini.
"Hanyut dibawa arus sungai, masuk ke laut," kata Cale, sapaannya.
Katanya, sampah jadi banyak ketika hujan dan sungai meluap. "Ketika air laut naik, sampah ta sangko (nyangkut) di sini," katanya.
Melki, nelayan Bahu mengatakan, sampah di muara tak pernah habis.
"Kalau hujan besar, penuh sampah di laut," katanya.
"Kalu guhi (air sungai meluap) sampah anyor ka lao. Pas aer nae, dia bale ka mulu kuala sini," katanya.
Mereka bilang, ada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Manado yang datang mengangkat sampah.
"Tapi tidak rutin. Lebih banyak torang bakar," kata Charles lagi.(ndo)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Anggota DPRD Harus Transparan Soal Gaji dan Tunjangan Kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Baso Affandi: Usulan Penurunan Tunjangan DPRD Sulut Bisa Jadi Simbol Moral yang Kuat |
![]() |
---|
Mulai dari HUT ke-62 Sulut, Inilah Misi Besar Nyong Noni 2025 Usai Terpilih |
![]() |
---|
Breaking News: Putra Ketua DPW Perindo Sulawesi Utara Meyvo Rumengan Meninggal |
![]() |
---|
Sensus Ekonomi 2026: BPS Data Semua Unit dan Pelaku Usaha, Butuh 180 Ribu Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.