Lokal Bercerita
Kisah Hentje Kawet Si Pengrajin Kolintang asal Kakas Minahasa Sulawesi Utara
Untung saja masih ada sosok seperti Hentje Djefry Kawet, hingga musik kolintang tetap eksis dan lestari melalui perkembangan zaman.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
"Kolintang 95 Persen kayu, selebihnya paku dan karet," ungkap dia.
Hentje Kawet mengatakan, bilah kolintang original dibuat dari kayu Wunut, bisa juga menggunakan Kayu Cempaka
Untuk kotaknya bisa memakai kayu merah dan kayu nantu
"Kalau tua-tua dulu pakai Kayu wunut, " kata dia.
Ia membuat kolintang tetap mempertahankan budaya Minahasa.
"Kalau saya harus pakai kayu wunut atau kayu cempaka, saya berusaha terus pertahankan orisinalitasnya kolintang," ujarnya
Proses pembuatan kolintang dimulai dengan memilih kayu berkualitas. Bahkan ada waktu kayu itu harus ditebang
"Penebangan harus bulan mati, atau bulan tua. Kalau tidak nanti kayunya gampang rusak. Tidak sembarang hari," bebernya
Kayu yang sudah dipotong tidak bisa langsung digunakan, harus dibiarkan sepekan untuk meniriskan kandungan air di dalamnya.
Setelahnya kayu itu dilakukan langkah pengawetan diasapi atau lebih baik lagi di masukan dalam oven. Bahkan ia punya penanganan khusus dengan menggosokkan minyak kayu putih.
"Supaya kolintang awet dan tahan lama," ungkap dia.
Kemudian kayu dipotong sesuai bentuk, baik untuk bilahnya, maupun kotaknya
Di tahap ini butuh ketelitian menyelaraskan nadanya nanti. Setelah kolintang dirakit bagian-bagiannya, kemudian distem agar nadanya sesuai.
Ia membutuhkan waktu sebulan membuat satu set kolintang. Di bengkel miliknya, bahkan mempekerjakan 8 pengrajin kayu.
Harga Kolintang dibandrol bervariasi tergantung kualitasnya.
Ada 1 set harganya 26 Juta - 35 Juta, sementara untuk harga ekspor bisa dibandrol Rp 60-80 Juta
Meski harganya relatif tinggi tapi banyak yang ingin memiliki kolintang, menunjukkan tingginya nilai budaya Minahasa ini. (ryo)
Tonton Live Facebook:
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.