Tajuk Tamu
Perawatan Paliatif Kini dan Yang Akan Datang
Perawatan paliatif merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya
Penulis:
dr Muhammad Awaludin SpPD (Divisi Psikosomatik dan Paliatif Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi)
SIAPA yang tidak kenal dengan legenda sepakbola asal brazil Bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil.
Selama kariernya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Piala Dunia FIFA sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko.
Nama Pele meledak di dunia sepak bola global saat membantu Brasil menjadi juara Piala Dunia 1958, pertama kali bagi Negeri Samba, ketika ia masih berusia 17 tahun.
Salah satu Piala Dunia terbaiknya datang pada 1970 ketika ia mencetak empat gol dan mencatatkan enam assist untuk membawa Brasil jadi juara Piala Dunia untuk kali ketiga.
Legenda sepakbola tersebut akhir November 2022 lalu mendapatkan paliative care atau perawatan paliatif di Albert Einstein Hospital, Sao Paolo. Perawatan tersebut dilakukan sebagai upaya guna mengurangi rasa sakit akibat penyakit diderita. Perawatan paliatif merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.
Melalui perawatan paliatif, tenaga perawat akan berupaya meringankan penderitaan dengan deteksi dini, pengkajian menyeluruh dan penanganan nyeri, serta masalah lain baik fisik, psikososial, maupun spiritual.
Dukungan secara psikologis dengan memberikan kasih sayang kepada pasien yang menderita penyakit kronis merupakan dasar perawatan paliatif. Dalam menjalankan perawatan paliatif, setiap tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, serta ahli, saling bekerja sama dalam memberikan pelayanan dan dukungan tambahan untuk pasien dan keluarga.
Pada umumnya, perawatan paliatif ini ditujukan pada mereka dengan jenis penyakit yang serius dan kronis seperti kanker.
WHO pada tahun 2014 menyatakan bahwa, secara global, lebih dari 29 juta orang meninggal karena penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif dan 69 persen dari mereka adalah individu berusia 60 tahun ke atas. Populasi global menunjukkan penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih mencapai 962 juta pada 2017.
Jumlah ini diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2050, mencapai hampir 2,1 miliar dan akan terus mengalami kenaikan,
Mengapa perawatan paliatif diperlukan?
Dengan mendapatkan perawatan paliatif, pasien dan keluarga mendapatkan konsultasi mengenai tujuan dan harapan-harapannya.
Dilakukannya perawatan paliatif adalah untuk mengoordinasikan dan memastikan bahwa semua gejala dan permasalahan lainnya yang mungkin timbul akan ditangani dengan sebaik mungkin.
Dalam hal ini, tujuan perawatan paliatif adalah untuk meredakan gejala yang dirasakan pasien, sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut beserta dengan keluarganya.
Selama menjalani pengobatan dalam menghadapi penyakit kronis, serius, dan terminal, tentu akan timbul gejala-gejala penyakit mengancam jiwa, serta mungkin akan timbul pula komplikasi dari pengobatan yang tengah dijalani. Perawatan paliatif kemudian hadir untuk mengurangi beban tersebut, tidak hanya secara fisik, akan tetapi juga secara psikologis, emosional, sosial, dan juga spiritual.
Oleh karena itu, tentu tidak heran jika sebutan lain dari perawatan paliatif adalah perawatan pendukung dan kenyamanan.
Siapa yang memerlukan perawatan paliatif?
Sejatinya, tidak ada pengecualian dari perawatan paliatif ini. Dalam artian, setiap orang dapat menerima perawatan paliatif tanpa memandang usia, serta tanpa memandang prognosis penyakit. Meskipun begitu, yang paling memerlukan perawatan paliatif adalah pasien yang memiliki penyakit rumit.
Dalam hal ini, perawatan paliatif akan dapat diberikan pada pasien dengan penyakit yang diperkirakan akan berlangsung lama dan akan terus dijalankan baik hingga pasien tersebut pada akhirnya sepenuhnya pulih ataupun mengalami perkembangan dari penyakit yang satu ke penyakit lainnya.
Apa manfaat perawatan paliatif?
Tentu saja perawatan paliatif ini memiliki banyak sekali manfaat, terutama untuk para pasien beserta keluarganya. Dalam hal ini, penelitian telah menunjukkan bahwa pasien akan merasa lebih tenang dan nyaman dengan pengobatan yang tengah dijalani, ketika kekhawatiran-kekhawatiran fisik dan emosionalnya dapat dikelola dengan baik.
Selain itu, manfaat perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga agar tidak terbebani dengan penyakit yang tengah diderita dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik.
Perawatan paliatif juga dapat membantu pasien dan keluarga secara ekonomi, yakni untuk meringankan beban dari biaya rumah sakit karena melalui perawatan paliatif ini, pasien dan keluarga akan dikenalkan dengan prioritas pengobatan yang lebih baik, dengan mengeliminasi pemeriksaan yang tidak perlu dan bisa dihindari.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pijakan dasar dari perawatan paliatif adalah:
· Dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
· Menanamkan anggapan bahwa kematian merupakan sebuah proses yang normal.
· Tidak mempercepat ataupun memperlambat kematian.
· Dapat menghilangkan berbagai rasa nyeri dan keluhan fisik lainnya yang mengganggu.
· Menjaga keseimbangan kondisi psikologis dan spiritual.
· Berusaha membuat pasien tetap aktif hingga akhir hayatnya.
· Berusaha membantu mengatasi rasa duka cita yang dirasakan oleh keluarga pasien.
Apa yang membedakan perawatan paliatif dengan perawatan medis biasanya?
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, perawatan medis pada umumnya bertujuan untuk mengobati ataupun menyembuhkan penyakit.
Adapun tujuan utama yang menjadi fokus dari perawatan paliatif adalah membuat pasien dapat hidup dengan senyaman mungkin, dengan cara mengurangi penderitaan yang dirasakan serta meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit.
Banyak yang beranggapan bahwa perawatan paliatif hanyalah diperuntukkan untuk pasien yang tengah menghadapi kematian.
Meskipun memang benar bahwa pasien yang berada pada stadium terakhir akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dari perawatan paliatif, namun sejatinya perawatan paliatif ini juga sangat dapat memberikan manfaat bagi pasien yang juga tengah menghadapi penyakit serius dan berada pada stadium lainnya. (*)
Konsekuensi Pembatalan Presidential Threshold |
![]() |
---|
Patronase Birokrasi: Antara Netralitas dan Keterpaksaan ASN Bumi Nyiur Melambai |
![]() |
---|
Gerakan Alumni Peduli FK Unsrat: Seratus Ribu Berjuta Makna |
![]() |
---|
Manfaat Penggunaan QRIS untuk Pelaku UMKM di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Peran Generasi Millenial, Smart Agriculture dalam Kedaulatan Pangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.