Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu

Peran Generasi Millenial, Smart Agriculture dalam Kedaulatan Pangan

Millennial adalah generasi muda yang usianya berada di antara 19-39 tahun.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
IST
Ir Dedie Tooy MSi PhD; Dr Herry Frits Pinatik STP MSi dan Jolanda Pinky Rori SP MSc (Dosen Fakultas Pertanian Unsrat) 

Oleh: Ir Dedie Tooy MSi PhD; Dr Herry Frits Pinatik STP MSi dan Jolanda Pinky Rori SP MSc (Dosen Fakultas Pertanian Unsrat)

TRIBUNMANADO.CO.ID - Millennial adalah generasi muda yang usianya berada di antara 19-39 tahun.

Hal yang menggembirakan untuk Sulawesi Utara adalah ada banyak jumlah petani millennialnya yang mencapai 48.687 orang atau 18,93 persen dari total jumlah petani yang ada (BPS, 2023).

Perhatian pada generasi muda dan pentingnya generasi muda bahkan pernah disampaikan oleh Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno.

Sang Proklamator mengatakan beri saya 10 pemuda, maka akan diguncangkannya dunia.

Mengapa generasi millennial penting?

Dari sisi usia, generasi ini relatif muda. Namun di sisi lain, bila dikaitkan dengan perkembangan teknologi, generasi ini adalah mereka yang lahir dan dibesarkan dalam jaman yang modern.

Artinya mereka dilahirkan di masa dimana teknologi informasi sudah maju sehingga tidak ada istilah gaptek (gagap teknologi) bagi mereka.

Sehingga diharapkan mereka tidak mengalami ketinggalan dalam hal informasi dan penggunaan teknologi teknologi modern terkini di dalam maupun di luar negeri, khususnya di bidang pertanian.

Akses media sosial, video-video tutorial, website dan teknologi pertanian modern dapat diakses dengan mudah oleh mereka.

Pikiran mereka tentunya lebih terbuka dan cenderung lebih kreatif dari yang lebih senior dari mereka.

Apa kaitan generasi millennial dengan kedaulatan pangan?

Indonesia merupakan negara besar, bahkan terdiri dari ribuan pulau bahkan sampai pulau-pulau terpencil bahkan terluar.

Kedaulatan pangan dimana negara berdaulat untuk membangun sistem pertaniannya sendiri dan tidak tergantung pada pasar internasional sehingga dapat mengendalikan impor, menanggulangi kemiskinan.

Lalu, ntersedia pangannya dari aspek ketersediaan, nutrisi, distribusi dan keamanannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved