Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Manado

Wisata Manado dan Sekitarnya yang Unik, Kunjungi Penjara Tua Kema di Minut Sulawesi Utara

Penjara Tua Kema menjadi salah satu wisata budaya di Minut. Penjara ini didirikan di masa penjajahan Portugis di Indonesia.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribun manado / Arthur Rompis
Penjara Tua di Desa Kema Dua, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Wilayah Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara,
memiliki potensi alam luar biasa. 

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, melirik kawasan ini untuk pengembangan wisata.

Ia mengundang sejumlah investor untuk menanamkan modalnya di Kema. 

Kema memang indah.

Selain wisata alam berupa pantai, Kema punya sejumlah objek wisata sejarah dan budaya.

Salah satunya penjara tua. 

Sebelumnya, beberapa warga negara asing (WNA) asal Jepang sembahyang di objek wisata Penjara Tua di Desa Kema II, Kecamatan Kema, Kabupaten Minut

Sembahyang berlangsung sesuai tata cara Agama Shinto yang merupakan agama mayoritas WNA asal Negara Sakura tersebut.

"Setelah habis ibadah, mereka bagi barang-barang kepada warga sekitar sini," kata Memed, warga sekitar Penjara Tua yang ditemui Tribunmanado.co.id.

Keterangan guide yang mengantar rombongan, para turis Jepang itu bersaudara satu sama lain.

Yang didoakan adalah kakek mereka yang wafat di penjara tersebut saat masa penjajahan Jepang di Indonesia.

"Mereka tahu itu dari buku memoar seorang prajurit Jepang. Dalam buku itu ada catatan tentang kakek mereka yang wafat di penjara tua setelah ditawan tentara sekutu," katanya.

Penjara Tua dibangun oleh Portugis pada tahun 1500-an, kemudian diambil alih Belanda pada masa kekuasaan VOC.

Di sinilah jejak berdarah penjara itu dimulai.

Para tahanan yang ditahan di sana pasti akan dihukum mati.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved