Manado Sulawesi Utara
Jejak Kungfu Shaolin di Kampung Lililoyor Manado Sulawesi Utara
Kampung Lililoyor menyimpan banyak tradisi Tionghoa. Kungfu shaolin dan barongsai tumbuh subur di kampung tersebut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
"Jadi dasarnya adalah kuda-kuda. Yang dilatih lebih awal adalah kuda-kuda, ini latihan yang berat sekali. Jika kuda-kuda sudah kuat barulah dilanjutkan dengan ilmu kembangan lainnya," kata dia.
Sebut dia, latihan kungfu kadang dipadukan dengan seni barongsai.
Seseorang harus menguasai kungfu terlebih dahulu sebelum pegang barongsai.
Ko Welly pernah menuturkan, ia punya seorang guru kungfu yang sangat hebat.
"Dia tak terkalahkan, pernah adu kungfu dengan orang Taiwan dan Korea di Bitung dan menang," katanya.
Baca juga: Update Harga Bahan Pokok di Pasar Bersehati Hebat Manado Sulawesi Utara, Kamis 27 Oktober 2022
Baca juga: Daftar Harga HP Oppo di Akhir Oktober 2022, Mulai dari Rp 1 Jutaan Hingga Belasan Juta Rupiah
Dengan merendah, Ko Welly mengaku ilmunya tidak setinggi gurunya.
Ia hanya mencapai level menengah.
Tapi Ko Welly pernah menolong orang mencapai posisi tinggi dengan kungfu.
"Saya latih kungfu dia dan jadi pejabat," katanya.
Kini, kata Ko Welly, tradisi kungfu masih ada tapi terbilang lemah dibanding masa lalu.
Penyebabnya, cara latihan yang instan.
"Orang seenaknya dapat sabuk, juga milenial saat ini sepertinya kurang bergairah latihan kungfu," katanya.
Ci Kim menambahkan, dulunya anak-anak di Lililoyor sangat bergairah latihan kungfu.
Tiap pagi mereka berlatih kuda-kuda di bawah tuntunan para Sifu.
"Kalau salah kuda-kuda akan diperbaiki oleh Sifu," kata dia.
