Manado Sulawesi Utara
Jejak Kungfu Shaolin di Kampung Lililoyor Manado Sulawesi Utara
Kampung Lililoyor menyimpan banyak tradisi Tionghoa. Kungfu shaolin dan barongsai tumbuh subur di kampung tersebut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebagai pemukiman yang dihuni mayoritas warga Tionghoa, Kelurahan Pinaesaan Lingkungan 3, Kecamatan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, atau yang sering disebut Kampung Lililoyor, menyimpan sejumlah tradisi Tionghoa.
Salah satunya kungfu atau wushu atau yang beken disebut kuntau.
Sebagaimana kungfu di berbagai wilayah pecinan di Indonesia yang terpengaruh aliran shaolin, kungfu di Lililoyor juga sedikit banyak dipengaruhi kungfu shaolin.
Tribunmanado.co.id mengunjungi Lililoyor dan berjumpa dengan Ko Welly, Jumat (28/10/2022).
Rumah Ko Welly berada di Kompleks Pasar Lililoyor.
Ia membuka sebuah warung kecil.
Ko Welly adalah guru Kungfu yang dihormati di kawasan itu.
Ia masih cukup kuat di usianya yang sudah 70an.
Saat diwawancarai, Ko Welly didampingi istrinya, Ci Kim.
Penuturan Ko Welly, tradisi kungfu di sana dimulai ratusan tahun lalu oleh beberapa guru kungfu yang menguasai kungfu aliran shaolin.
"Ada beberapa ahli kungfu aliran shaolin yang mengajarkan ilmunya pada warga di sini," katanya.
Kemudian, ilmu itu berkembang.
Oleh beberapa orang, lantas dikombinasikan dengan ilmu bela diri lain, dan lahir lah beberapa perguruan.
Salah satunya adalah Garuda Putih.
Ungkap dia, cara latihan para Sifu (guru kungfu) zaman dulu terbilang keras.