Antrean di SPBU
Tak Hanya Picu Kemacetan, Antrean Kendaraan di SPBU Tomohon Sulut Juga Dikeluhkan para Pemilik Kios
Tak Hanya Picu Kemacetan, Antrean Kendaraan di SPBU Tomohon Sulut Juga Dikeluhkan para Pemilik Kios.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih kerap kali terjadi.
Seperti di SPBU Walian, yang berlokasi di Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
Sebagaimana terpantau beberapa hari terakhir, bahkan panjang antrean sampai sekira 500 meter.
Hal ini pun sering kali dikeluhkan masyarakat.
Selain memicu kemacetan, antrean kendaraan turut dikeluhkan para pemilik kios di sekitaran SPBU Walian.
"Tergantung, karena bagaimana ada yang mau singgah untuk membeli kalau sudah tertutup antrean kendaraan yang berdempetan.
Apalagi di sini pembeli sebagian besar pengendara yang melintas.
Mereka mau singgah bagaimana akses ke kios sudah terhalang dengan antrian," ungkap Eddy Wuisan.
Kendaraan yang antre ini kebanyakan untuk pengisian bahan bakar jenis solar.
"Mereka ini yang akan isi solar. Malah kadang antrian terjadi sudah sejak pagi sampai malam," ujarnya.
Sementara, Devis, salah satu sopir mengakui untuk pengisian solar sudah antri sejak pagi-pagi sebelum SPBU Walian buka.
"Saya antri sejak tadi pagi. Itupun sudah banyak kendaraan yang di depan saya," ujarnya Jumat (20/10/2022) kemarin.
Antrean panjang di Kota Manado
Diketahui, fenomena antrean panjang kendaraan ini juga terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pada Senin 24 Oktober 2022 kemarin, antrean panjang mobil diesel yang menanti giliran mengisi solar subsidi di Manado, kian masif.
Antrean panjang mobil bisa mencapai ratusan meter.
Kondisi itu pun tersaji setiap hari dan tak pandang jam.
Berbeda dari sebelumnya yang hanya terjadi di jam tertentu, beberapa pekan terakhir, antrean mobil diesel terjadi berhari-hari.
Ada mobil yang sampai menginap berhari-hari di dekat SPBU untuk mendapatkan solar subsidi.
Kondisi ini ternyata disebabkan ada sejumlah SPBU penyalur solar subsidi untuk sementara tak bisa menjual BBM tersebut ke masyarakat.
"Ada beberapa SPBU yang disanksi dan ada yang tengah penyidikan penyalahgunaan distribusi solar subsidi," kata Taufiq Kurniawan, Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Senin (24/10/2022) malam.
Karena kondisi itu, mobil diesel terkonsentrasi di beberapa SPBU saja.
Di samping memang, sebelumnya karena adanya pengaturan penyaluran kuota solar subsidi yang membuat mobil diesel kerap antre.
"Sehingga yang tadinya dilayani banyak SPBU sekarang berkurang. Antrean yang tadinya tersebar kini terkonsentrasi," katanya.
Taufiq tak merinci SPBU mana saja yang tengah menjalani sanksi tak boleh menyalurkan solar subsidi.
Pantauan Tribunmanado.co.id, antrean panjang terkonsentrasi di SPBU Sario dan dua SPBU yang ada di Winangun.
Harga BBM Subsidi di Provinsi Sulawesi Utara
Harga Solar JBT Rp 6.800
Harga BBM Pertalite Rp 10.000
Harga Pertamax Rp 14.850,
Harga Pertamax Turbo Rp 16.250,
Harga Dexlite Rp 17.450,
Harga BBM Pertamina DEX Rp 17.750
Harga BBM Non Subsidi di Sulawesi Utara
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.200
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.250
Harga terbaru Dexlite: Rp 18.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.400. (ndo/hem)
• Big Match Liga Champions Barcelona vs Bayern Muenchen, Die Roten Bisa Bernasib Apes
• Hadir di Manado Sulawesi Utara, Kemnaker Bawa TalentHub Jemput Keunggulan Bonus Demografi