Info Penyakit
Daftar Penyakit yang Muncul di Musim Hujan, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatan
Simak cara mencegah dan pengobatan jika terserang penyakit-penyakit ini. Berikut ini daftar penyakit yang sering muncul saat musim hujan.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Waspada berbagai penyakit yang muncul di musim hujan.
Tingkatkan daya tahan tubuh saat musim hujan tiba.
Berikut ini daftar penyakit yang sering muncul saat musim hujan. Simak cara mencegah dan pengobatan jika terserang penyakit-penyakit ini.
1. ISPA
ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ini sering muncul di musim hujan.
Pencegahan
-Sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih untuk mengurangi paparan sekresi yang dapat menyebarkan infeksi.
-Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
-Bersihkan benda seperti remote control, ponsel, dan kenop pintu yang dapat disentuh oleh orang-orang di rumah yang memiliki URI.
-Menggunakan masker
-Tetap di rumah jika anda sakit.
Pengobatan
ISPA biasanya akan sembuh dalam satu hingga dua minggu dan gejalanya bisa diobati di rumah dengan cara:
Namun, jika tidak terjadi perubahan dan justru keadaan pasien semakin memburuk, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis.
-Perbanyak istirahat
-Perbanyak minum air untuk melancarkan lendir
-Minum lemon hangat dan minuman madsdu untuk membantu meredakan batuk
-Berkumur dengan air asin hangat untuk mengurangi sakit tenggorokan
-Menghirup uap air panas, bisa ditambahkan mentol atau minyak kayu putih
-Menggunakan bantal yang lebih tinggi saat tidur untuk memposisikan kepala lebih tinggi untuk memudahkan pernapasan dan membersihkan lendir di dada
-Mengonsumsi obat penurun panas seperti paracetamol untuk meredakan demam.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan melihat riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. ( tribunnewswiki.com )
2. DBD
Pada musim hujan biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam dengue atau yang biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini dikarenakan pada musim hujan banyak sampah, misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu, yang akhirnya menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk sebagai penular penyakit.
Cara cegah DBD
Gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Dikutip dari WebMD, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Ini bisa dilakukan dengan cara melindungi diri sendiri dan melakukan upaya untuk menekan populasi nyamuk.
Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin yang disebut Dengvaxia untuk membantu mencegah penyakit ini terjadi pada remaja berusia 9 hingga 16 tahun yang telah terinfeksi demam berdarah.
Namun, saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah masyarakat umum tertular.
Untuk melindungi diri sendiri:
- Gunakan obat nyamuk, bahkan di dalam ruangan.
- Saat berada di luar ruangan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki.
- Pastikan tirai jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang.
- Jika area tidur tidak disekat atau ber-AC, gunakan kelambu.
- Jika memiliki gejala demam berdarah, segera konsultasi dengan dokter.
Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat-tempat di mana nyamuk dapat berkembang biak.
Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung air hujan.
Ganti air secara teratur di pemandian burung luar ruangan dan wadah air hewan peliharaan.
Pengobatan Demam Berdarah
Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi demam berdarah.
Jika Anda merasa menderita demam berdarah, Anda harus menggunakan pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat-obatan dengan aspirin, yang dapat memperburuk perdarahan.
Anda juga harus beristirahat, minum banyak cairan, dan menemui dokter.
Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya. ( Tribunnews.com )
3. Diare
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene).
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia TenggaraProf Tjandra Yoga Aditama mengatakan, saat banjir maka sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar.
"Karena banjir akan ada tempat pengungsian, dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat," kata dia dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Cara Cegah Diare
-Membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat,
-Membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari,
-Menjaga kebersihan lingkungan, serta hindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal,
-Menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
Pengobatan Diare
Minum obat anti diare
Beberapa orang melihat diare tidak lebih dari gangguan ringan dan membiarkannya sembuh dengan sendirinya. Namun, minum obat antidiare dapat mengatasi diare dengan cepat.
Carilah produk yang dijual bebas seperti Imodium atau Pepto-Bismol, yang masing-masing mengandung bahan loperamide dan bismuth subsalicylate. Bahan aktif dalam Imodium bekerja dengan cepat karena memperlambat pergerakan cairan melalui usus.
Ini dapat dengan cepat mengembalikan fungsi usus normal. Di sisi lain, Pepto-Bismol membantu membunuh bakteri penyebab diare di usus Anda.
Air beras
Air beras adalah obat cepat dan efektif lainnya untuk diare. Rebus 1 cangkir beras dan 2 cangkir air selama kurang lebih 10 menit, atau hingga air menjadi keruh.
Saring nasi dan awetkan airnya untuk dikonsumsi.
Air beras tidak hanya memberi tubuh Anda cairan untuk mencegah dehidrasi, tetapi juga dapat mengurangi durasi diare. Air beras memiliki efek mengikat di saluran pencernaan, menghasilkan tinja yang lebih padat dan lebih besar.
Probiotik
Mengonsumsi suplemen probiotik atau mengonsumsi makanan probiotik seperti yogurt juga dapat menghentikan diare. Terkadang, diare disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di usus.
Probiotik membantu memulihkan keseimbangan dengan menyediakan jumlah bakteri baik yang lebih tinggi. Ini dapat meningkatkan fungsi usus normal dan memperpendek durasi diare.
Antibiotik
Diare juga bisa disebabkan akibat bakteri atau parasit. Oleh karena itu, antibiotik diperlukan untuk mengatasi diare.
Dalam kasus ini, diare dapat terjadi setelah bersentuhan dengan makanan atau air yang terkontaminasi, seringkali saat bepergian. Ingatlah bahwa antibiotik tidak efektif jika infeksi virus menyebabkan diare.
Jenis diare ini harus sembuh dengan sendirinya.
Diet BRAT
Diet yang dikenal sebagai BRAT juga dapat meredakan diare dengan cepat.
BRAT adalah singkatan dari bananas (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel), and toast (roti panggang). Diet ini efektif karena sifat hambar dari makanan tersebut, dan fakta bahwa makanan tersebut bertepung, makanan rendah serat.
Makanan ini memiliki efek mengikat pada saluran pencernaan untuk membuat feses menjadi lebih besar. Dan karena rasanya yang hambar, mereka cenderung tidak mengiritasi perut Anda atau memperburuk diare.
Bersamaan dengan barang-barang ini, Anda juga bisa makan biskuit asin (sama hambar), kaldu bening, dan kentang. ( TribunGorontalo.com )
4. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira dan ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.
Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain, terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran, kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit.
Empat langkah antisipasi adalah: pertama menekan dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar rumah, dengan selalu menjaga kebersihan. Lalu, hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka. Ketiga menggunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir. Terakhir, segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.
Pengobatan Leptospirosis
Pengobatan untuk leptospirosis akan tergantung pada tingkat keparahannya. Pilihannya dapat meliputi:
Manajemen Cairan dan Demam
Kasus leptospirosis ringan dapat diobati dengan pengobatan sederhana. Misalnya seperti minum banyak cairan, beristirahat, hingga minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Penggunaan Antibiotik
Antibiotik merupakan obat yang dirancang untuk menghancurkan bakteri berbahaya bagi tubuh. Pada kasus sedang hingga parah, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan antibiotik tertentu untuk mengobati leptospirosis. Misalnya seperti doksisiklin, azitromisin, amoksisilin, atau bahka penisilin untuk kasus yang parah.
Terapi Medis Lainnya
Jika seseorang mengidap leptospirosis yang sudah parah, maka dirinya perlu dirawat di rumah sakit. Sebab, leptospirosis yang parah dapat mempengaruhi banyak fungsi organ tubuh.
Tergantung pada kondisi klinis dan tingkat keparahan penyakit tersebut, pengidapnya mungkin memerlukan intervensi medis tambahan, seperti:
Dialisis.
Ventilasi mekanis.
Vasopressor, yaitu golongan obat untuk membantu mendukung tekanan darah. ( halodoc.com )
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/10/07/6-penyakit-menular-yang-sering-muncul-di-musim-hujan-simak-cara-mencegahnya?page=all