Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BNPT

Antisipasi Paham Radikalisme di Sekolah, BNPT-FKPT Sulut Gelar TOT Guru Pelopor Moderasi Beragama

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulut menggelar Kegiatan Training of Trainer (TOT)

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Kolonel Pnb Drs Sujatmiko, Kepala Sub Direktorat Kontra Propaganda BNPT 

Paham radikalisme dan aksi terorisme saat ini. merupakan masalah global yang tidak lagi memandang garis batas internasional. Hampir semua negara di dunia sudah pernah merasakan bagaimana tidak manusiawinya aksi-aksi terorisme yang dilakukan sekelompok orang dengan pandangan radikal.

Terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang memerlukan keterlibatan semua pihak termasuk para guru-guru dalam dunia pendidikan untuk dapat memiliki kesepahaman yang sama tentang pentingnya upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme di sekolah, dengan mengoptimalkan peran strategis guru sebagai pelopor moderasi beragama dalam mencegah  penyebaran berita bohong, ujaran kebencian dan informasi negatif yang terjadi terus menerus melalui berbagai media di antaranya media sosial agar masyarakat tidak mudah terpapar paham radikalisme terorisme.

Sedangkan Drs Sujatmiko; Kepala Sub Direktorat Kontra Propaganda BNPT mengatakan saat memberi materi, Terorisme umumnya dipahami sebagai tindakan kekerasan yang menargetkan warga sipil dalam mengejar tujuan politik atau ideologis. Dampak destruktif terorisme terhadap hak asasi manusia dan keamanan telah diakui di tingkat tertinggi PBB, yang di antaranya;

UU NO. 5 TAHUN 2018: Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik dan gangguan keamanan

Ø  Pola Rekrutmen Penyebaran Paham Radikal di Lingkungan Pendidikan

-    Menyusup melalui jalur kajian kerohanian dalam bentuk kelompok yang bersifat sporadis (menyebar) yang isi 5 sampai 10 orang. Forum kajian ini mudah dalam rekrutmen namun sulit untuk dilacak;

-    Melalui pola-pola mentoring pelajaran agama;

-    Melalui forum-forum diskusi tentang ISIS, Org tertentu dan Khilafah di lingkungan sekolah ;

-    Melalui penawaran tempat tinggal/kos gratis, dengan syarat mengikuti kajian-kajian mereka;

-    Menggiring siswa baru dari daerah-daerah ke forum diskusi dan bicara tentang Pancasila dan sistem pemerintahan berbasis Khilafah;

-    Media Sosial.

Ø PERAN GURU

Guru senantiasa memahami secara mendalam mengenai ilmu agama, kemanusiaan serta sejarah kebangsaan. Tiga paduan ilmu ini akan membuat guru mengajarkan ilmu agama secara tepat dan mencintai kebangsaan. Guru yang hanya memahami agama semata tanpa diimbangi rasa kemanusiaan dan sejarah kebangsaan, maka dia akan menganggap bahwa Pancasila adalah berhala. Sedangkan guru yang memahami sejarah kebangsaan tanpa mengetahui agama secara mendalam akan menganggap bahwa Pancasila tidak ada unsur keagamaan.

Peran Guru sangat penting dalam memperkuat eksistensi Pancasila dalam generasi bangsa Indonesia, sebab guru dapat mempengaruhi murid yang diajarkan.

Dr. Arhanuddin Salim, M.Pd, Ketua Lakpesdam NU memberikan materi dengan tema; PENCEGAHAN TERORISME BERBASIS PEMAHAMAN AGAMA,

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved