Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BNPT

Antisipasi Paham Radikalisme di Sekolah, BNPT-FKPT Sulut Gelar TOT Guru Pelopor Moderasi Beragama

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulut menggelar Kegiatan Training of Trainer (TOT)

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Kolonel Pnb Drs Sujatmiko, Kepala Sub Direktorat Kontra Propaganda BNPT 

Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan atau kegiatan yang sejenis yang dapat membekali para guru agar memiliki daya imun terhadap paham radikal, mampu menumbuhkembangkan moderasi beragama di lingkungan sekolah dan sekaligus mampu menciptakan bahan ajar yang menarik dan inspiratif dengan memasukkan konten-konten moderasi beragama sebagai strategi pencegahan terorisme dalam materi pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, Bidang Agama, Sosial, Ekonomi dan Budaya pada Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pencegahan akan memfokuskan kegiatan sebagai berikut:

1.    Training of Trainermenjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama di Sekolah.

a)    Tema: Moderasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme.

b)    Bentuk: Pelatihan bagi pelatih (membekali para guru agar dapat melatih teman sejawatnya).

2.    Lomba Pembuatan bahan ajar berupa video pendek sosiodrama moderasi beragama.

a)    Tema: “Moderasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme”.

           b)Bentuk: Seleksi pemilihan video pendek sosiodrama moderasi beragama.

Seluruh yang hadir menyatakan menolak paham radikalisme
Seluruh yang hadir menyatakan menolak paham radikalisme (istimewa)

Sementara itu Kaban Kesbangpol Sulut, Ferry Sangian S.Sos, MAP mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini memiliki nilai yang sangat strategis dan penting sebagai salah satu upaya dalam menyamakan visi, misi, persepsi dan kesatuan langkah dalam rangka optimalisasi peran pemerintah dalam menyikapi perkembangan situasi sosial yang terjadi  saat ini.

Di masa pandemi covid-19 ini pemerintah kembali menegaskan bahwa masyarakat harus tetap melawan penyebaran covid-19 sambil beraktivitas seperti sediakala dengan menggunakan protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan.

Pola kehidupan baru ini kemudian banyak disebut sebagai new normal.  dalam kaitan berkembangnya paham radikalisme di indonesia akhir-akhir ini, setiap elemen masyarakat harus memikirkan dan mengambil langkah strategis serta solusi alternatif atas kebutuhan bangsa akan persatuan dan kesatuan, bahwa pencegahan terorisme bukan saja merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga merupakan tugas dan tanggung jawab anak bangsa yaitu salah satunya dalam aktivitas lembaga pendidikan seperti sekolah, dan Madrasah memiliki peran strategis baik dalam penyebaran paham radikal terorisme maupun dalam pencegahannya.

Melalui lembaga pendidikan, kelompok radikal terorisme menyebarkan paham radikalnya baik melalui kurikulum, proses pembelajaran, kegiatan kurikuler dan ektra kurikuler.

Dengan adanya kegiatan ini memberikan pemahamam kepada para pendidik atau guru mengenai pentingnya upaya pencegahan terorisme, serta lebih bijaksana dalam mengelola informasi dari berbagai media, sehingga mampu menimbulkan daya cegah dan tangkal dini terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia lebih khusus di Provinsi Sulawesi Utara.

Kaban Kesbangpol mengatakan, kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi para pendidik atau guru-guru untuk berperan serta menyebarkan informasi yang bersifat positif dan sebagai media bagi mereka untuk dapat mengembangkan bakat dan talenta  dengan adanya perkembangan zaman dan pesatnya teknologi informasi membuat semua orang dari berbagai kalangan dapat mengakses berita apa saja.

Dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme maka ketika menerima sebuah informasi harus disaring terlebih dahulu sebelum di-sharing ke media sosial.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved