Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap, LPSK Temukan 8 Kejanggalan soal Brigadir J Lakukan Kekerasan Seksual pada Putri

LPSK lantas membeberkan kejanggalan-kejaggalan dari laporan dugaan pelecehan seksual yang dialami Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang

Kolase Tribun Manado/tv One News/Handout
Akhirnya Terungkap, LPSK Temukan 8 Kejanggalan soal Brigadir J Lakukan Kekerasan Seksual pada Putri 

6. Tak Lapor Polisi Wilayah Magelang

Labih lanjut, apabila kejadian kekerasan seksual itu benar-benar terjadi di Magelang, Edwin mempertanyakan mengapa tidak sekalian dilaporkan Polisi yang bertugas di wilayah Magelang.

Menurut Edwin, jika laporan dilayangkan Putri Candrawathi lebih awal, polisi bisa segera menindak Brigadir J.

"Itu mestinya kan di Magelang, kenapa tidak dilaporkan ke polisi? Kalau dilaporkan ke Polisi kan bisa ditemukan adanya bukti saintifik."

"Kalau sekarang kan tidak ada alat bukti yang mendukung pernyataan PC bahwa dia korban kekerasan seksual di Magelang," ujar Edwin.

7. Brigadir J Masih Pulang di Saguling

Lalu, jika Brigadir J adalah terduga pelaku kekerasan seksual, Edwin pun mempertanyakan mengapa Brigadir J masih pulang ke rumah di Jl. Saguling, Jakarta Selatan.

"Kemudian juga ada yang lain, faktanya bahwa Brigadir J itu masih satu rombongan kembali dari Magelang ke Jakarta."

"Brigadir J masih dibawa ke rumah pribadinya (Putri Candrawathi) di Saguling," kata Edwin.

Ini, menurut Edwin, yang tentunya tidak bisa dinalar secara logika.

8. Hubungan Ibu dan Anak

Ada kabar lain, bahwa Brigadir J disebut-sebut telah dianggap seperti anak sendiri oleh Putri Candrawathi.

Brigadir J juga dipercaya selama dua tahun mengabdi sebagai sopir Putri.

"Hal juga yang sering kita dengar Brigadir J ini kan juga bagaikan ibu dan anak (dengan PC), bahkan beredar foto Yoshua lagi setrika baju."

"Brigadir J ini kan bagi PC bukan orang yang baru, dan J dipercaya menjadi driver pribadi Ibu PC."

"Ini merupakan gambaran bahwa Yoshua adalah orang kepercayaan dari FS dan PC, karena hanya Yoshua yang tinggal di rumah Saguling."

"Dan urusan-urusan ya menyangkut kebutuhan material dari ADC itu lewat Yoshua," jelas Edwin.

Itulah kejanggalan-kejanggalan yang dapat dianalisa Edwin.

"Jadi fakta-fakta ini yang membuat kami tidak dapat meyakini bahwa ada peristiwa kekerasan seksual di Magelang."

"Karena kalau pakai diksi kekerasan seksual itu artinya ada serangan atau paksaan," tegas Edwin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved