Konflik Rusia dan Ukraina
Rudal Rusia Hantam Perumahan di Dekat Pembangkit Nuklir, 12 Orang Terluka
Sebuah rudal milik Rusia menghantam perumahan di dekat PLTN Ukraina. Hal tersebut membuat 12 orang terluka dan menimbulkan kekhawatiran baru.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sabtu (20/8/2022) waktu setempat, rudal rusia menyerah daerah pemukiman di sebuah kota di Ukraina selatan.
Perumahan tersebut tak jauh dari pembangkit listri tenaga nuklir.
Akibatnya, 12 warga sipil terluka.
Selain itu, serangan tersebut juga meningkatkan kekhawatiran kecelakaan nuklir selama perang.
Hal tersebut diungkapkan oleh para pejabat Ukraina.
Vitaliy Kim, gubernur wilayah Mykolaiv, mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa empat anak termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan yang merusak beberapa rumah pribadi dan sebuah gedung apartemen lima lantai di Voznesensk.
Baca juga: Pantas Farel Prayoga Tak Mau Pindah ke Jakarta Meski Sudah Tenar, Ternyata Cuaca Jadi Alasannya
Baca juga: Penasihat Ahli Kapolri Sebut Ada Penumpang Gelap Pada Kasus Pembunuhan Brigadir J, Gagasannya Bahaya
Kota ini berjarak sekitar 30 km (19 mil) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pivdennoukrainsk (PNPP), terbesar kedua di Ukraina. Kantor kejaksaan umum di wilayah Mykolaiv, memperbarui jumlah korban sebelumnya, mengatakan 12 warga sipil terluka.
Energoatom perusahaan yang mengelola keempat pembangkit energi nuklir Ukraina, menggambarkan serangan terhadap Voznesensk sebagai "tindakan lain terorisme nuklir Rusia".
Peringatan serangan udara terdengar beberapa kali di wilayah Mykolaiv pada hari Sabtu.

"Ada kemungkinan rudal ini ditujukan secara khusus ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pivdennoukrainsk, yang coba direbut kembali oleh militer Rusia pada awal Maret," kata Energoatom dalam sebuah pernyataan.
Rusia tidak segera menanggapi tuduhan itu.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi situasi di Voznesensk.
Baca juga: Kisah Pilu Upi Nitasari TKW di Taiwan, Tiap Hari Tidur di Sofa Lantaran Tak Mau Hirup Bau Sampah
Baca juga: Segini Gaji PPSU DKI Jakarta, Dapat Tunjangan Tambahan Penghasilan Juga
Tidak ada laporan kerusakan pada pabrik Pivdennoukrainsk.
Pihak berwenang Ukraina telah meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk memaksa pasukan Rusia meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir lain yang telah diduduki segera setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Kota Enerhodar, di mana pabrik Zaporizhzhia yang terbesar di Eropa berada, telah berulang kali diserang, dengan Moskow dan Kiev disalahkan atas serangan tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rudal Rusia Melukai 12 Warga Ukraina Tidak Jauh dari Pembangkit Nuklir".