Gaza Palestina
Daftar 21 Poin Isi Proposal AS untuk Perdamaian di Gaza, Ada yang Kontroversial
Satu poin yang paling kontroversial yang diajukan Trump dalam proposal ini adalah desakan agar warga Palestina tetap berada di Jalur Gaza.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diam-diam Amerika Serikat sudah merencanakan perdamaian di Gaza.
Bahkan mereka sudah mengumumkan proposal perdamaian.
Proposal perdamaian adalah usulan resmi berisi syarat-syarat yang diajukan untuk menyelesaikan konflik atau sengketa secara damai, baik itu dalam konteks hukum kepailitan (penyesuaian utang-piutang), dalam urusan bisnis, atau dalam skala internasional seperti upaya menghentikan perang, dengan tujuan menciptakan kesepakatan yang mengikat dan mengakhiri perselisihan secara permanen.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Rencana AS di Gaza, Tunjuk Tony Blair Pimpin Pemerintahan Transisi
Proposal tersebut berisi 21 poin untuk mengakhiri perang di Gaza.
Jelas ada tujuan terselubung AS terkait proposal tersebut.
Sebab saat sidang PBB, Amerika Serikat termasuk negara yang menolak mengakui Palestina.
Sekaligus membuka jalan bagi pembentukan negara Palestina di masa depan, setelah 2 tahun terakhir tepatnya, sejak 7 Oktober 2023 Gaza, dilanda konflik akibat perang antara militan Hamas dengan militer Israel.
Mengutip Ynetnews, Senin (29/9/2025), rencana ini diumumkan Presiden Trump saat menggelar pertemuan dengan beberapa negara Arab dan Muslim minggu ini di sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
PBB singkatan dari Pajak Bumi dan Bangunan, yaitu pajak atas tanah dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan.
Namun, PBB juga bisa merujuk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan menemukan solusi atas masalah-masalah global.
Selain itu, aspek pembangunan dan kemanusiaan menjadi perhatian utama.
Proposal ini memuat rencana rekonstruksi besar-besaran, bantuan kemanusiaan, dan program ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Gaza guna menciptakan stabilitas sosial-ekonomi yang mendukung perdamaian jangka panjang.
Adapun salah satu poin yang paling kontroversial yang diajukan Trump dalam proposal ini adalah desakan agar warga Palestina tetap berada di Jalur Gaza.
Hal tersebut menandai perubahan besar dari kebijakan sebelumnya, ketika Presiden AS Donald Trump pernah menyatakan niat mengambil alih Gaza dan merelokasi dua juta warga secara permanen, sementara pemerintahannya tidak mendukung solusi dua negara.
“Negosiasi intensif telaerlangsung selama empat hari dan akan terus berlanjut selama diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang berhasil,” tulis Trump di platform Truth Sh bocial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.