Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara

Geliat Bisnis Sarang Walet di Minahasa Selatan Sulawesi Utara

Sejumlah masyarakat di Minahasa Selatan kini nyambi bertani sarang walet. Tak kurang 100 rumah burung walet kini berdiri di daerah ini.

Jumadi Mappanganro
Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minahasa Selatan 

Sudah berapa banyak warga di Minsel berbisnis sarang burung walet?
Sudah banyak. Puluhan orang. Rerata setiap petani walet di Minsel punya 1 hingga 2 rumah walet.

Kini tak kurang 100 rumah burung walet berdiri di Minsel. Para petani walet inilah yang menjadi pengurus dan anggota Komunitas Petani Walet MDC Minsel.

Pembentukan komunitas ini bertujuan saling membantu dan berbagi informasi sesama petani walet. Apa saja tentang walet. Kita ingin maju bersama.

Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minsel
Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minsel (Jumadi Mappanganro)

Bagaimana cara menjadi petani burung walet dan butuh modal berapa?
Mudah. Anda hanya butuh lahan dan bangun rumah untuk sarang burung walet. Soal pakan, tak perlu repot menyediakan. Burung walet itu mencari sendiri di alam.

Kebetulan saya biasa membantu teman-teman yang mau dibuatkan rumah sarang walet. Saya biasa bangun 5-6 rumah burung walet dalam tiga bulan.

Kalau di Minsel, biaya bangun rumah burung walet mulai Rp 150 juta hingga Rp 250 juta. Itu bangunan 4 lantai ukuran 4 meter kali 12 meter. Biaya ini termasuk pendampingan dari kami.

Berapa lama sejak rumah sarang walet selesai dibangun hingga panen perdana?
Ada yang sembilan bulan, sudah panen perdana. Tapi ada juga yang hingga satu tahun, baru panen perdana. Selanjutnya rerata tiga kali setahun bisa panen.

Sekali panen, bisa dapatkan berapa banyak sarang walet?
Biasanya panen perdana tak langsung banyak. Tak sampai 1 kilogram untuk satu rumah burung walet. Namun makin lama makin banyak.

Berapa harga sarang burung walet saat ini di pasaran?
Sarang burung walet itu ada beberapa jenis. Di antaranya jenis mangkok, walet segitiga atau walet sudut dan patahan.

Harganya bervariasi. Tergantung jenis dan ukurannya. Jenis sarang burung walet original alias mangkok ini paling mahal.

Beda daerah juga kadang harganya beda. Kalau di Sulawesi Utara, harga normal sarang burung walet tembus Rp12 juta per kilogram untuk jenis mangkok.

Tapi kadang turun hingga Rp10 juta per kilogram.

Sedangkan jenis sudut harganya Rp 8 juta per kilogram. Untuk jenis patahan harganya di bawah Rp 7 juta per kilogram.

Kenapa bisa mahal?
Banyak faktor. Di antaranya karena untuk menghasilkan sarang burung walet itu tidak mudah. Waktu panennya pun tidak cepat. Rerata tiga bulan sekali panen.

Faktor lainnya karena sarang burung walet memang dicari banyak orang, dalam dan luar negeri. Alasannya sarang burung walet kaya nutrisi. Dipercaya dapat meningkatkan vitalitas, menjaga kesehatan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved