Lukas Enembe Gubernur Papua Diserang Berita Bohong, Ini yang Terjadi Sebenarnya
Karenanya, Lukas Enembe meminta pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap pelaku.
"Sebab itu, kami meminta agar masyarakat dapat bijak apabila menerima kiriman pesan seperti itu," imbaunya.
Rifai menilai, tindakan pembuat dan penyebar hoaks ini tampaknya terlalu arogan dan sudah di luar nalar.
"Perbuatan yang mereka lakukan dengan membawa Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam pusaran konten hoaks tentu akan membuat malu bangsa kita di mata pergaulan regional ASEAN," katanya.
Ia pun menyayangkan penyebaran hoaks seperti ini. Sebab, akan menimbulkan paranoid bagi banyak pihak.
Bukan hanya reputasi pejabat negara atau pejabat daerah saja yang dirusak.
Hanya, Rifai mempertanyakan bagaimana upaya negara melindungi rakyat secara umum.
"Bila kelompok pembuat dan penyebar hoaks tidak segera ditindak, tidak hanya stabilitas politik yang terganggu melainkan peradaban suatu bangsa mungkin saja menjadi terhambat dan akan selalu jalan di tempat," sesalnya.
Lantas, seperti apa sosok Lukas Enembe?
Lukas Enembe lahir di Mimit pada tanggal 27 Juli 1967.
Suami Yulce W. Enembe ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD YPPGI Mamit pada tahun 1980.
Kemudian dia melanjutkan ke SMPN 1 Jayapura di Sentani dan SMAN 3 Jayapura di Sentani.
Lukas Enembe lalu melanjutkan pendidikan sarjana Ilmu Sosial dan Politik dari FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado dan lulus tahun 1995.
lalu melanjutkan ke The Christian Leadership & Secound Leanguestic di Cornerstone College, Australia dan lulus tahun 2001.
Sebelum menjadi Gubernur Papua, Lukas Enembe mengawali karirnya sebagai CPNS Kantor SOSPOL Kab. Merauke : Tahun 1996 – 1997.
Kemudian dia diangkat menjadi PNS Kantor SOSPOL Kab. Merauke tahun 1997.