Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lukas Enembe Gubernur Papua Diserang Berita Bohong, Ini yang Terjadi Sebenarnya

Karenanya, Lukas Enembe meminta pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap pelaku.

Editor: Alpen Martinus
Dok. Dian Mustikawati/papuainside.com
Gubenur Papua Lukas Enembe. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Gubernur Papua Lukas Enembe dibuat geram dengan kabar bohong yang menimpa dirinya.

Ia dikabarkan dideportasi dari Singapura, padahal informasi tersebut tak benar.

bahkan penyebar berita bohong tersebut mengirimkan gambar tangkapan layar sebuah website.

Baca juga: Gubernur Lukas Enembe Ajak Presiden Rusia Vladimir Putin Datang ke Papua, Ada Pembicaraan Penting

Konten gambar tersebut memuat berita yang dipublikasikan seolah-olah media online terkemuka. 

Bahkan sampai memanipulasi tampilan laman website resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Menyikapi hal itu, Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus menegaskan, kabar miring soal Lukas Enembe sama sekali tidak benar.

Karenanya, Lukas Enembe meminta pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap pelaku.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Maksud Gubernur Lukas Enembe yang Bilang Orang Papua Tak Happy, Usai Diprotes


Gubernur Papua Lukas Enembe dideportase dari Papua Nugini. (dok.surya)

"Mereka sudah secara nyata merusak nama baik negara Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua dan kepala daerahnya," kata Rifai dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Jumat (20/5/2022).

Rifai menyebut, tindakan penyebar hoaks tersebut telah merendahkan martabat Gubernur Papua, bahkan membohongi pikiran rakyat.

Menurutnya, selama ini serbuan berita hoaks terhadap Gubernur Papua tak pernah hilang.

Para penyebar hoaks menggunakan konten palsu dalam melancarkan aksinya.

Baca juga: Viral Gubernur Lukas Enembe Sebut Papua Tidak Happy, Kepala BUP3 Klarifikasi Pernyataan Gubernur

"Mereka menggunakan teknik imposter content (konten tiruan) dan fabricated content (konten palsu) dalam memproduksi konten hoaks," ujarnya.

Penelusuran tim gubernur, kata dia, kedua gambar yang disebar secara masif tersebut merupakan hasil editan.

"Yang ditujukan untuk mengelabui para pembaca melalui pencantuman logo dan konten dari salah satu media nasional dan juga mengimitasi laman website Kementerian Dalam Negeri Singapura," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved