Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

UPDATE Terkini Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga di Indonesia, Semeru Alami 30 Kali Gempa Guguran

Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.

(magma.esdm.go.id)
UPDATE Terkini Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga di Indonesia, Semeru Alami 30 Kali Gempa Guguran 

Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II. 

Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin sedang ke arah timur laut dan timur.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-25°C, dengan intensitas curah hujan 0,5 mm per hari.

Catatan kegempaan siang hari ini adalah satu  kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9 mm, S-P 36 detik dan lama gempa 110 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II. 

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur.

Adapun suhu udara tercatat sekitar  24,7-29,5°C, dengan kelembaban 72,1-78,2%.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 21-26 mm, dan lama gempa 36-52 detik.

Catatan kedua yaitu 24 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-19.8 mm, dan lama gempa 18-48 detik.

Selanjutnya, tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 2.9-4 mm, dan lama gempa 55-62.8 detik.

Tercatat satu kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 4.9 mm, dan lama gempa 81 detik.

Gempa Tektonik Jauh terjadi empat kali, dengan amplitudo 3.4-20 mm, S-P 15-24 detik dan lama gempa 47.5-92 detik.

Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

Tingkatan Status Gunung Api:

1. Aktif Normal

Status aktif normal artinya pada gunung api yang diamati tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik.

Ini menunjukan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu.

Pada status ini, berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.

2. Waspada

Status Waspada menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik.

Pada status ini juga mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah.

Mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

3. Siaga

Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah.

Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama.

Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan. 

4. Awas

Status Awas adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi.

Status Awas merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap.

Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar.

Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved