Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Kim Yo Jong Adik Kim Jong Un Jarang Tersorot, Calon Pengganti Sang Kakak, Disebut Lebih Kejam

Perjalanan Kim Yo Jong ke rezim pemerintahan Korea Utara bisa dibilang dimulai pada akhir 1990-an

Editor: Alpen Martinus
POOL New via Kompas.com
Kim Jong Un dan Kim Yo Jong 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Siapa yang tak tahu cara memerintah Kim Jong Un Presiden Korea Utara.

Tak ada yang berani melawan perintahnya, aturan yang dibuatnya harus dipatuhi seluruh warga.

Ternyata ia sudah mempersiapkan calon penggantinya jika ia nanti sudah tak menjabat.

Baca juga: Kim Jong Un Punya Istana Mewah dan 1.000 Pesawat, Warganya Hidup Memperhatinkan


Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.(Tribunbatam.com)

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong disebut-sebut menjadi kandidat terkuat menggantikan kakaknya menjadi pemimpin dinasti jika meninggal dunia.

Kim Yo Jong kini sudah mengemban tugas pentang di Korut, karirnya pun melesat dari awalnya hanya penyedia asbak saat istirahat di KTT nuklir.

Perjalanan Kim Yo Jong ke rezim pemerintahan Korea Utara bisa dibilang dimulai pada akhir 1990-an, ketika ia bersekolah di SD Berne, Swiss, bersama Kim Jong Un.

Mereka tinggal di rumah pribadi, dijaga staf dan diawasi pengawal, menurut North Korea Leadership Watch yang dikutip The Guardian Senin (20/4/2020).

Baca juga: Setelah 5 Bulan Hilang, Istri Kim Jong Un Kembali Muncul ke Publik, Ri Sol Ju Disoraki

Namun hanya sedikit informasi yang diketahui dari masa kecilnya, hingga akhirnya ia lulus sebagai sarjana ilmu komputer di Universitas Kim Il Sung Pyongyang pada 2007. Sejak itulah ia mulai memainkan peran kecil dalam partai yang berkuasa.

Wanita yang dikabarkan menikahi Choe Song pada Januari 2015 ini dikatakan telah terlibat dalam pengaturan suksesi Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, setelah Kim Jong Il menderita stroke dua kali pada 2008.

Kemudian Kim Yo Jong yang diyakini berusia 31 tahun, pada 12 April telah dipulihkan lagi ke badan pembuat keputusan utama yang menandai kenaikannya di Korea Utara.

Media Inggris The Guardian mengabarkan, Kim Yo Jong adalah otak di balik citra publik Kim yang dibangun dengan hati-hati, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Korea Utara Alami Krisis Pangan pada 2021, Kim Jong Un: Kondisi yang Tidak Menguntungkan

Sebagai imbalannya ia mendapat kepecayaan absolut dari kakaknya, dan secara tidak resmi juga menjadi kepala staf Kim Jong Un.

Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA pada Sabtu (11/4/2020) melaporkan, Kim Yo Jong diangkat lagi sebagai anggota pengganti Biro Politik Komite Sentral dalam perombakan pejabat tinggi.

KCNA melanjutkan, pertemuan untuk memutuskan penunjukan itu dipimpin langsung oleh Kim Jong Un selaku pemimpin tertinggi Korea Utara.

Dilansir dari AFP Minggu (12/4/2020), para analis mengatakan Kim Yo Jong diyakini telah dicopot dari jabatannya tahun lalu, usai tak ada kata sepakat dalam pertemuan kedua Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, dalam KTT denuklirisasi.

"Pemulihan ini adalah bagian dari kebangkitan Kim Yo Jong baru-baru ini dalam hierarki Korea Utara," terang Ahn Chan-il seorang pembelot dan peneliti Korea Utara di Seoul kepada AFP.

Sebelumnya, Kim Yo Jong sempat bertindak sebagai utusan kakaknya saat Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, yang menandai pemulihan hubungan diplomatik secara cepat di negara-negara semenanjung Korea.

Dia sudah sering disorot kamera bersama Kim Jong Un di pertemuan dengan Trump atau Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Kemudian sejak bulan lalu, anak bungsu mendiang Kim Jong Il itu mulai mengeluarkan pernyataan-pernyataan penting politik atas namanya sendiri, yang menurut para analis menegaskan peran sentralnya dalam peringkat politik Korut.

Kenaikan peran ini mengikuti pengangkatannya sebagai wakil pertama direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, di mana itulah peran utamanya di negara totaliter tersebut.

Bisa lebih kejam

Profesor Natasha Lindstaedt, dilansir Daily Mirror Sabtu (25/4/2020), mengatakan gender tak menjadi penghalang si adik menjadi "tiran baru" jika nantinya berkuasa.

Pakar rezim totalitarian itu menyatakan, jika Kim Yo Jong masuk sebagai pengganti Kim Jong Un, maka tradisi keluarga memimpin Korut sejak Kim Il Sung di 1948 terus terjaga.

"Saya tidak percaya posisinya sebagai perempuan bakal melemahkan posisinya jika dia memegang kekuasaan," beber Profesor Lindstaedt.

Dia menerangkan, keluarga Kim tidak dilihat sebagai manusia biasa oleh rakyat Korea Utara.

Mereka dianggap sebagai wakil Tuhan yang akan mengurusi segalanya. (Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved