Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minyak Goreng

Aprindo Tegaskan Tidak Ada Penimbunan Minyak Goreng

"Prinsip dasar operasional kami adalah produk yang dikirimkan dari produsen dan distributor ke gudang peritel."

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Aprindo.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan bahwa ritel modern para anggotanya tidak menimbun minyak goreng baik di gudang maupun di gerai.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey.

Ia mengklarifikasi atas  adanya dugaan yang dinyatakan oleh anggota Ombudsman.

"Prinsip dasar operasional kami adalah produk yang dikirimkan dari produsen dan distributor ke gudang peritel, maka akan langsung kami distribusikan ke gerai-gerai dan langsung dijual kepada konsumen," kata Mandey kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (18/02/2022).

Katanya, bukan hanya minyak goreng tapi semua dan berbagai produk yang ada di gerai juga diberlakukan metode yang sama

Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak ada urgensi atau kepentingan mengapa ritel modern harus menahan stok minyak goreng di gudang.

Selain gudang peritel sangat terbatas, karena berisikan berbagai macam barang, model bisnis ritel modern adalah pengecer (retailer) yang langsung menjual produk ke end user atau konsumen akhir.

Sehingga tidak akan mungkin menjual barang-barangnya kepada agen atau pihak lain lagi.

Katanya, tidak logis jika melakukan penimbunan ketika saat ini masih  belum terpenuhinya pasokan berdasar purchasing order (PO) distributor minyak goreng kepada gerai ritel.

"Sebab stok selalu langsung habis di beli konsumen dalam waktu 2-3 jam sejak gerai dibuka. Dari mana lagi stoknya untuk menjual ke pasar rakyat?" katanya.

Aprindo menyayangkan berita dan sangkaan bahwa ritel modern menghambat penyaluran minyak goreng  kepada masyarakat.

"Di saat kami mendukung sepenuhnya dan membantu pemerintah untuk  mendistribusikan minyak goreng secara merata, terjangkau dan fair, kepada masyarakat" jelas Roy.

Menurutnya, kelangkaan minyak goreng adalah karena pasokan minyak goreng dari produsen dan
distributor yang memang belum optimal.

Selain itu animo masyarakat untuk membeli minyak goreng lebih besar karena harga yang terjangkau sesuai program pemerintah untuk menstabilkan harga hingga pasokan minyak goreng kembali normal.

"Perlu pula diinformasikan, bahwa tidak semua gerai yang berada diluar pasar tradisional rakyat adalah ritel modern, ada warung atau toko tradisional, toko agen, toko grosir dan lainnya yang bukan format ritel modern dan yang bukan anggota ritel modern Aprindo," katanya. (ndo)

Gubernur Olly Dondokambey Kerahkan Tim Kampanye Gerakan Sulut Bermasker

Warga Berobat Keluhkan Parkir Motor di Depan Puskesmas Wenang Manado

Akhirnya Verrell Bramasta Ungkap soal Hubungannya dengan Natasha Wilona Kini, CLBK?

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved