Hasil Rekonstruksi Digital Wajah Cleopatra Setelah 2.000 Tahun Kematiannya, Ratu Mesir Kuno Cantik?
Ratu Cleopatra adalah anggota terakhir dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir antara 323 SM dan 30 SM.
Cleopatra tinggal di Roma bersama putra dan saudara laki-lakinya sampai pembunuhan Caesar terjadi pada tahun 44 SM.
Setelah kematian kekasihnya yang kejam itu, Cleopatra kembali lagi ke Mesir.
Setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra kembali terlibat secara aktif dalam kekacauan berikutnya di Roma yang berakhir dengan kematiannya dan kehancuran Republik Romawi.
Menyusul kemenangan Oktavianus, Mark Anthony, dan Lepidus atas pembunuhan Caesar, Cleopatra kembali merayu Mark Anthony seperti yang dilakukannya pada Caesar.
Cleopatra pun menjadi istri Mark Antony dan dalam perjuangan suaminya melawan Oktavianus, Cleopatra mendampingi Anthony.
Keputusan itu terbukti menentukan karena ketika perang berakhir, keduanya bunuh diri setelah kekalahan mereka.
Meskipun legenda mengatakan bahwa Cleopatra mati karena ular berbisa yang menggigitnya, kemungkinan besar dia meninggal setelah meminum racun yang selalu dibawanya.
Lima mitos ini terungkap tentang Cleopatra:
1. Ratu Cleopatra diselundupkan dalam permadani
Menurut penulis biografi Yunani, Plutarch, Ratu Cleopatra diselundupkan dalam permadani ke dalam istana, tetapi sulit untuk membuktikan hal ini terjadi.
Tampaknya tidak mungkin bagi Caesar yang disebut sebagai salah satu pria paling kuat di dunia, akan menyambut paket mencurigakan ke kamarnya, lagipula tidak ada alasan bagi Cleopatra untuk tidak muncul lebih awal dan membuat pintu masuk yang lebih elegan.
2. Ratu Cleopatra adalah seorang ‘femme fatale’
Ide bahwa Cleopatra berkeliaran di antara orang-orang kuat, merayu, dan memanipulasi tanpa tahu siapa yang menjadi ayah dari anak-anaknya, adalah hasil dari kampanye kotor kuno yang dilakukan terhadapnya oleh pejabat Romawi.
Faktanya, ada bukti bahwa dia bersama dua orang, yaitu Julius Caesar dan Mark Antony.
3. Ratu Cleopatra adalah orang Mesir