Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hasil Rekonstruksi Digital Wajah Cleopatra Setelah 2.000 Tahun Kematiannya, Ratu Mesir Kuno Cantik?

Ratu Cleopatra adalah anggota terakhir dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir antara 323 SM dan 30 SM.

Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa
Cleopatra lebih dikenang sebagai kekasih Julius Caesar dan Mark Anthony, dua jenderal Romawi paling terkenal saat itu. 

Mereka kemudian mengalahkan Ptolemy XIII, memungkinkan Cleopatra kembali berkuasa sebagai penguasa kedua dengan adiknya yang lain, Ptolemy XIV.

Selain menjadi ratu lagi, Cleopatra juga menjadi kekasih Caesar sampai kematiannya pada tahun 44 SM.

Cleopatra kemudian menjadi istri Mark Anthony, salah satu jenderal Caesar.

Hubungan mereka berlangsung dari 41 SM sampai 30 SM ketika mereka berdua meninggal setelah kekalahan oleh Oktavianus, yang kemudian menjadi Kaisar Augustus Caesar.

Sebagai kekasih dari dua pria paling berkuasa di Roma saat itu, Cleopatra dianggap seabgai wanita dengan kecantikannya yang tidak terbayangkan. Begitulah budaya populer menggambarkan sosok paras Cleopatra.

Kecantikan yang dirasakannya, sebenarnya lebih merupakan spekulasi daripada kebenaran.

Faktanya, kemungkinan besar dia adalah wanita dengan kecantikan rata-rata menurut standar saat itu, melansir Historical Eve.

Lihat saja, koin-koin Mesir Kuno yang masih bertahan tidak menampilkan citra yang konsisten dari ratu terkenal itu.

Pada beberapa koin, dia terlihat lebih ‘macho’ dengan hidung bengkok, sementara di beberapa koin lagi, dia memiliki penampilan rata-rata.

Citra penampilan rata-rata ini ditegaskan oleh sejarawan Plutarch yang menulis bahwa bukan kecantikannya yang membuatnya tertarik pada pria yang berkuasa, melainkan karakter, kecerdasan, suara manis, dan pesonanya.

Hasil rekonstruksi digital wajah Cleopatra

Ketika bertemu pertama kali, Cleopatra baru berusia 22 tahun, sementara Caesar berusia 52 tahun dan dia adalah orang paling berkuasa di Roma.

Perbedaan usia, tidak menghentikan Cleopatra untuk memikat hati Caesar melalui kombinasi kecerdasan, intelektualitas, dan sensualitas.

Begitu terpesonanya Caesar oleh ratu muda itu sehingga dia tidak hanya menjadikannya kekasih, tetapi juga mengembalikannya ke takhta Mesir.

Hubungan mereka menghasilkan seorang putra, yaitu Ptolemy Caesar atau Caesarion (Kaisar Kecil).

Ketika Julius Caesar kembali ke Roma pada 47 SM, Cleopatra mengikutinya beberapa bulan kemudian.

Halaman
1234
Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved