Bacaan Alkitab
Renungan Sabtu 25 Desember 2021, Yohanes 1:14-15 :Selamat Natal yang Mulia
Natal secara etimologis (harafiah atau asal kata), berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Jadi Natal adalah kelahiran atau lahi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Selamat hari Besar. Selamat hari Natal. Selamat bersyukur dan berbahagia. Kristus sudah lahir. Kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Bertempiksoraklah. Haleluyah. Terpujilah nama-Nya kekal selamanya.
Natal secara etimologis (harafiah atau asal kata), berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Jadi Natal adalah kelahiran atau lahirnya seseorang.
Namun, secara universal Natal sudah dipahami atau dimengerti bersama sebagai Hari Kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat dunia.
Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus.
Dengan demikian, Natal pasti merujuk kepada Sang Putera Natal, Sang Mesias, Tuhan dunia, Raja Damai sebagai pokok atau inti dari Natal.
Hari ini, semua orang percaya di seberhana muka bumi ini, merayakannya bersama, meski masih diganggu oleh Pandemi Covid 19. Inilah Natal kedua di tengah Covid 19.
Rasul Yohanes menyaksikan bahwa Sang Putera Natal, adalah Raja Kemuliaan. Dia adalah Putera Tunggal Allah, yang maha agung.
Dialah Firman yang menjadi manusia dan Dia adalah Kemuliaan. Kelahiran-Nya adalah kemuliaan Allah yang dinyatakan-Nya atas kita umat manusia.
Yohanes pembaptis, sesuai kesaksian rasul Yohanes, menyatakan bahwa Kristus sudah ada jauh sebelum segalanya belum ada.
Dia datang dengan kemuliaan-Nya. Dia lahir dalam kemuliaan, karena itu Natal-Nya adalah Natal yang mulia karena kemuliaan yang Dia bawa ke dalam dunia.
Demikian Firman Tuhan hari ini. "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (ay 14)
Yesus datang dan lahir dalam kemuliaan-Nya karena Allah memiliki maksud yang indah mulia bagi umat manusia. Yesus datang ke dunia membawa misi yang sangat mulia, menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa, dan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Siapa yang percaya dan menerima Dia sebagai Juruselamat, akan diselamatkan dan diberkati secara heran, dahsyat dan luar biasa.
Sebaliknya, bagi mereka yang menolak Dia, hidup berkanjang dengan dosa, mengeraskan hati dan tidak mengikuti jalan-jalan-Nya, pasti akan dihukum. Keadilan Allah berlaku bagi semua orang, tanpa pandang bulu. Semuanya sama.
Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk orang benar. Apalagi untuk membenarkan orang yang merasa benar. Tapi untuk orang berdosa, yang mau bertobat dan mau berbalik mengikuti jalan dan kehendak-Nya. Mereka akan diampuni, diselamatkan dan disayangni-Nya.
Karena memang Kristus datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Sebab tak ada satupun manusia yang tidak berdosa. Jika ada manusia yang mengaku bahwa dia tidak betdosa, maka dia adalah manusia yang paling berdosa. Kebenaran tidak ada dalam kita. Sebab kita hidup dalam kemunafikan dan kebohongan. Allah saja dibohongi, apalagi manusia.
Kristus lahir dan datang untuk "menyembuhkan" orang berdosa. Bukan orang sehat (benar) yang membutuhkan. Tapi orang sakit (berdosa). Namun tentu mereka yang mengaku dosa secara jujur dan mau bertobat dengan tulus dan berbalik menjadi setia dan taat kepada Tuhan, dan mau berkomitmen untuk hidup takut akan Tuhan.
Itulah sebabnya, perayaan Natal itu sangat mulia makna dan manfaat serta kegunaannya bagi kita. Natal adalah hari yang mulia. Karena kita menerima kelahiran dan kedatangan Sang Raja Mulia, dengan misi mulia menyelamatkan kita.
Karena itu, kita sebagai keluarga dan jemaat Kristus, harus konsisten hidup dalam kemuliaan Raja kita. Hidup dalam kemuliaan artinya segala sesuatu yang kita lakukan, kerjakan dan usahakan, haruslah terarah dan tertuju untuk Raja Mulia. Kita hendaknya melakukan segala sesuatu untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Di Natal yang mulia ini, marilah kita bulatkan tekad, tetapkan komitmen untuk hidup dalam pertobatan dan kesetiaan kepada Sang Natal yang mulia. Dengan demikian, kita telah hidup memuliakan Dia. Itulah yang dikehendaki-Nya bagi kita. Maka, kita pasti disayangi dan diberkati-Nya secara heran, dahsyat dan luar biasa di setiap jejak langkah hidup kita bersama keluarga. Amin
Doa: Tuhan Yesus, terpujilah nama-Mu, yang memperkenankan kami merayakan Natal yang mulia di hari ini. Pakailah kami lebih heran lagi untuk hidup lebih memuliakan nama Tuhan dalam segala hal. Amin. (Jackried Malueseng)