Peristiwa
Soeharto Pernah Bertemu Dewi Soekarno dan Minta 3 Hal di Akhir Kekuasaan Soekarno, Ibu Tien Marah
Menurut pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto mengusulkan tiga opsi terkait nasib Soekarno
Bu Tien Marah Besar
Ibu Tien saat itu marah besar ketika tahu suaminya Soeharto bertemu dengan istri Soekarno
Peristiwa G30S 1965 benar-benar mengubah kestabilan politik dan keamanan negara Indonesia.
Soekarno jadi ikut bertanggung jawab atas peristiwa pemberontakan PKI itu.
Sampai turun Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial tersebut.
Dalam isian Supersemar, Soekarno selaku presiden Republik Indonesia menginstruksikan agar Pangkopkamtib Mayjen Soeharto agar mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dalam negeri yang buruk kala itu.
Berbekal instruksi tersebut, Soeharto bergerak melaksanakan perintah pemulihan keamanan.
Orang yang dianggap dekat dengan Bung Karno pun ditanyai perihal G30S oleh Soeharto.
Termasuk istri Soekarno yang berasal dari Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno.
Ratna Sari Dewi Soekarno, istri ke-5 Presiden Soekarno (Pos Kupang)
Soeharto tahu tak akan mudah bertemu dengan Dewi Soekarno lantaran dirinya bak primadona Indonesia kala itu terlebih dirinya istri presiden.
Jadi Soeharto sangat hati-hati dalam bertindak.
Maka disuruhnya Brigjen TNI Yoga Sugomo selaku asisten I (Intelijen) Kostrad bersama dengan Martono yang kelak menjadi Menteri Transmigrasi era Orde Baru merancang pertemuan dengan Dewi Soekarno.
Soeharto dan Ratna Sari Dewi akan bertemu di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur.
"Tidak mudah mengatur pertemuan itu karena Dewi adalah istri presiden. Oleh karena itu, diusulkan agar pertemuan dilakukan secara tidak resmi. Rencananya, Soeharto akan bertemu dengan Dewi di lapangan golf," kata Yoga yang dicukil dari biografinya, Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar.