Golkar
Sejarah Golkar, Partai yang Berdiri pada Akhir Pemerintahan Presiden Soekarno, Kini Masih Bertahan
Sejarah Golkar. Partai yang Berdiri pada Akhir Pemerintahan Presiden Soekarno, Masih bertahan hingga kini.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Golkar adalah partai yang berdiri di akhir pemerintahan Presiden Soekarno, Kini masih bertahan.
Berikut sejarah Golkar, tahun dan siapa yang mendirikan.
Simak juga makna dari lambang dan siapa saja ketua umum Golkar dari masa ke masa.
Baca juga: Berikut Ini Ciri-ciri Pinjol Ilegal dan Cara Melaporkannya, Cek di Sini
Baca juga: Pria Asal Jakarta Ini Miliki 5.000 Nomor Ponsel, Tiap Hari Dihubungi Untuk Berjudi
Baca juga: Amalkan Puasa Ayyamul Bidh pada Tanggal 20, 21, 22 Oktober 2021, Ini Bacaan Niatnya
Partai Golkar (golkar.or.id TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Tentang Lambang
Partai Golongan Karya (Golkar) yang memiliki lambang pohon beringin merupakan salah satu partai yang berdiri pada akhir pemerintahan Presiden Soekarno ini, dan masih bertahan hingga kini.
Sejarah
Partai Golongan Karya (Golkar) yang memiliki lambang pohon beringin merupakan salah satu partai yang berdiri pada akhir pemerintahan Presiden Soekarno ini, dan masih bertahan hingga kini.
Sejarah Partai Golkar bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno.
Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat (seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).
Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat.
Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu.
Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965.
Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945.