Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Golkar

Sejarah Golkar, Partai yang Berdiri pada Akhir Pemerintahan Presiden Soekarno, Kini Masih Bertahan

Sejarah Golkar. Partai yang Berdiri pada Akhir Pemerintahan Presiden Soekarno, Masih bertahan hingga kini.

Kolase Tribun Manado
Sejarah Golkar 

Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi.

Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis.

Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang.

Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Arus reformasi bergulir.

Tuntutan mundur Presiden Soeharto menggema di mana-mana.

Soeharto akhirnya berhasil dilengserkan oleh gerakan mahasiswa. Hal ini kemudian berimbas pada Golkar.

Karena Soeharto adalah penasehat partai, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan.

Saat itu Golkar dicerca di mana-mana.

Akbar Tandjung yang terpilih sebagai ketua umum di era ini kemudian mati-matian mempertahankan partai.

Di bawah kepemimpinan Akbar, Golkar berubah wujud menjadi Partai Golkar.

Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru.

Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar menjadi ketua umum Golkar yang cukup legendaris.

Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai.

Pada pemilu pertama di Era Reformasi ini Partai Golkar mengalami penurunan suara di peringkat ke dua di bawah PDIP.

Namun pada pemilu berikutnya Golkar kembali unggul.

Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah.

Pada pemilu legislatif 2009 lalu suara Partai Golkar kembali turun ke posisi dua.

Pemenang pemilu dipegang oleh Partai Demokrat.

Dalam Munas VIII di Pekanbaru, Aburizal Bakrie terpilih sebagai ketua umum menggantikan Jusuf Kalla.

Sebagai pimpinan baru partai beringin, Aburizal bertekad akan kembali membawa Golkar memenangkan pemilu.

Kini ketua umum Partai Golkar adalah Airlangga Hartarto. (2)

Lambang

Lambang Partai Golkar berupa pohon beringin yang dikelilingi untaian padi dan kapas dalam perisai segi lima, dengan pita bertuliskan GOLONGAN KARYA di bagian bawahnya.

Logo Partai Golkar

Logo Partai Golkar (golkar.or.id)

Pohon beringin bermakna melindungi yang berarti Partai Golkar memberi perlindungan bagi rakyat Indonesia.

Padi dan kapas merupakan lambang kesejahteraan sosial untuk rakyat Indonesia.

Perisai segi lima melambangkan ideologi parta, yakni Pancasila.

Warna putih pada perisai bermakna kesucian.

Warna dasar kuning bermakna kejayaan.

17 bunga kapas, 8 akar gantung pada beringin dan 45 butir padi melambangkan hari kemerdekaan Indonesia, 17-8-45. (3)

Visi, Misi & Tujuan

Visi :

"Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia."

Misi :

Menegaskan, mengamankan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera dan makmur, menegakkan supremasi hukum dan mengjormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian dunia.

Mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan demokratis.

Tujuan :

Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menghormati dan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan hukum dan hak azasi manusia. (4)

Petinggi Partai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Dalam rapat tersebut Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar baru menggantikan Setya Novanto yang telah ditangkap KPK karena terlibat dalam korupsi e-KTP.

Petinggi Partai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Dalam rapat tersebut Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar baru menggantikan Setya Novanto yang telah ditangkap KPK karena terlibat dalam korupsi e-KTP. (TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA)

Mars & Hymne

Berikut ini adalah lirik Mars Partai Golkar :

Rapatkan barisan siagakan dirimu

Kibarkan panji Golongan Karya
Satukan tekadmu bulatkan semangatmu
Bersama seluruh rakyat Indonesia
Siap berjuang berbakti
Menciptakan masyarakat adil makmur merata
Berdasarkan Pancasila
Dan Undang Undang Dasar Empat Lima

Amanat rakyat jadi panduan
Rahmat Tuhan jadi kekuatan
Mari berkarya dalam pembangunan
Mewujudkan cita-cita bangsa

Maju Golongan Karya
Maju bangsa Indonesia
Hidup Golongan Karya kita
Hidup bangsa Indonesia

Maju Golongan Karya
Maju bangsa Indonesia
Hidup Golongan Karya kita
Hidup bangsa Indonesia

Berikut ini adalah lirik Hymne Partai Golkar :

Golongan Karya kita
Pembela setiap Pancasila
Kami selalu berdoa
Untukmu benteng Pancasila

Yang berjuang dan berkarya
Tuk cita-cita bangsanya
Hiduplah Golongan Karya
Semoga Tuhan slalu melindunginya.

Ketua Umum

Djuhartono (1964–1969)

Suprapto Sukowati (1969–1973)

Amir Moertono (1973–1983)

Sudharmono (1983–1988)

Wahono (1988–1993)

Harmoko (1993–1998)

Akbar Tandjung (1998–2004)

Jusuf Kalla (2004–2009)

Aburizal Bakrie (2009–2014 & Januari-Mei 2016)

Aburizal Bakrie & Agung Laksono (dualisme kepemimpinan) (2014–2016)

Setya Novanto (2016–2017)

Airlangga Hartarto (2017–2019)

SUMBER:

https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/01/partai-golongan-karya-golkar

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved