Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Profil Letjen MT Haryono, Jenderal yang Jadi Korban Kejamnya G30S PKI, Pati Penguasa Berbagai Bahasa

Letjen Mas Tirtodarmo (MT) Haryono, Perwira Tinggi TNI AD yang gugur saat G30S PKI 1965. Dikenal cerdas dengan menguasai beberapa bahasa.

Editor: Frandi Piring
Twitter/Tukang Pulas
Profil Letjen MT Haryono, Perwira Tinggi TNI AD yang gugur saat peristiwa 30 September 1965 atau G30S PKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Profil Letnan Jenderal (Letjen) MT Haryono, salah satu tokoh nasional Perwira Tinggi TNI AD yang gugur saat peristiwa 30 September 1965 atau G30S PKI.

Letjen Mas Tirtodarmo (MT) Haryono, lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924.

Dilansir dari Wikipedia.org, Letjen TNI Anumerta Mas Tirtodarmo (MT) Haryono adalah putera seorang B.B.( Pamong Praja ).

Kalangan B.B. pada waktu itu mempunyai kedudukan yang istimewa di antara pegawai-pegawai Belanda lainnya.

Hanya B.B. lah yang di samping kedudukan istimewanya biasanya juga mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai di Perguruan Tinggi.

Foto <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/letjen-mt-haryono' title='Letjen MT Haryono'>Letjen MT Haryono</a> dan sang istri. <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/profil-letjen-mt-haryono' title='Profil Letjen MT Haryono'>Profil Letjen MT Haryono</a>, Perwira Tinggi TNI AD yang gugur saat peristiwa 30 September 1965 atau <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/g30s' title='G30S'>G30S</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pki' title='PKI'>PKI</a>.

(Foto: Foto Letjen MT Haryono dan sang istri. Profil Letjen MT Haryono, Perwira Tinggi TNI AD yang gugur saat peristiwa 30 September 1965 atau G30S PKI. (Twitter @TukangPulas)

Pendidikan Jenderal Haryono

Melansir Kompas.com dengan judul " Letjen MT Haryono, Calon Dokter Korban Peristiwa G30S ",

Letjen MT Haryono kecil memilik cita-cita menjadi seorang dokter.

Ia memperoleh pendidikan di Eurospeesch Lagere School (ELS), lalu dilanjutkan menempuh pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS).

Usai tamat dari HBS, MT Haryono melanjutkan pendidikan di Ika Dai Gakki (Sekolah Kedokteran) pada masa pendudukan Jepang di Jakarta.

Namun, saat Indonesia sedang masa perang mempertahankan kemerdekaan, ia keluar dari sekolah kedokteran dan masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Letjen MT Haryono memiliki kemampuan menguasai bahasa asing, Inggris, Belanda dan Jepang membuatnya sering ikutserta dalam perundingan.

Ketika Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda (23 Agustus-2 November 1949), ia dipercaya sebagai sekretaris delegasi militer Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved