HUT Sulut
Gadis 17 Tahun Siswa SMA N 3 Manado Juliet Dame Bicara Soal Perubahan yang Terjadi di Sulawesi Utara
Siswa SMA N 3 Manado Juliet Dame bicara mengenai perubahan yang terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Siswa SMA N 3 Manado Juliet Dame bicara mengenai perubahan yang terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu dia sampaikan pada momen hari ulang tahun ke 57 Provinsi Sulawesi Utara.
Kata gadis 17 tahun ini, di Sulut sudah banyak perkembangan positif.
Baca juga: Cerita Unik Ria Ricis saat Latihan Tari Ratoh Jaroe, Persembahan Demi Luluhkan Keluarga Teuku Ryan
Baca juga: Profil Brigjen TNI Junior Tumilaar, Pejabat Komando Kewilayahan Pertahanan Sulut, Gorontalo, Sulteng
Baca juga: Alasan Kartika Putri saat Habib Usman Dinilai Salah Kostum di Acara Lamaran Ria Ricis & Teuku Ryan
Baca juga: Alasan Nikita Mirzani Putuskan Hapus Tato, Rogoh Kocek Puluhan Juta hingga Rela Tahan Sakit
Mulai dari fasilitas publik yang semakin mumpuni hingga perkembangan teknologi.
"Pembangunan fasilitas publik di Sulut berkembang sangat pesat, kemajuan teknologi juga sudah bisa diserap dengan baik oleh masyarakat," ujar Juliet ketika ditemui Tribunmanado.co.id.
Bahkan di tengah pandemi virus corona (Covid-19) Juliet merasakan ada perubahan positif yang terjadi.
"Masyarakat jadi lebih peduli dengan kesehatan mereka, lebih sadar tentang kebersihan, dan memutuskan di rumah saja yang membuat kita memiliki banyak waktu bersama keluarga di rumah," tambah perempuan kelahiran Manado ini.
Masa pandemi Covid-19 menurut Juliet bisa digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada.
Di HUT ke-57, Juliet berharap Sulut bisa lebih berkembang.
"Semoga masyarakatnya bisa lebih bekerja sama menghadapi Covid-19 agar pandemi juga bisa segera berakhir," pungkas Juliet.(Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri)
Beberapa Perkembangan Terbaru di Sulut
Fasilitas RSUD ODSK
Pada Awal September 2021 Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dapat kucuran dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 552 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk melengkapi keperluan infrastruktur penanganan kesehatan. Jadi ada peralatan disiapkan di rumah sakit (ODSK). Ada lab termasuk pembangunan fisik.