Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Afghanistan

Banyak Negara Ternyata Incar Harta Karun Mineral Afghanistan yang Capai 3 Triliun Dolar AS

Afghanistan memiliki tabungan mineral besi, tembaga, lithium, kobalt, emas, dan rare-earth yang sangat besar.

Editor: Aldi Ponge
Deutsche Welle tttt
ILUSTRASI. Inilah harta karun mineral Afghanistan senilai US$ 1 triliun - US$ 3 triliun yang diincar banyak negara (Sumber:Deutsche Welle) 

Memo itu memproyeksikan deposit lithium satu provinsi di Afghanistan bisa menyamai Bolivia, salah satu yang terbesar di dunia.

Kita belum membicarakan tabungan batu mulia kualitas wahid seperti zamrud yang terserak di seantero Afghanistan.

Sementara dunia Barat mengancam untuk tidak bekerja sama dengan Taliban, China, Rusia dan Pakistan bergegas dengan gegap gempita melakukan pendekatan untuk bikin deal-deal bisnis dengan kelompok Taliban.

Hal ini semakin menambah penghinaan bagi AS dan Eropa atas jatuhnya Afghanistan.

Sebagai produsen hampir setengah dari barang-barang industri dunia, China kewalahan dengan permintaan global untuk komoditas.

Beijing, yang saat ini pun sudah menjadi investor asing terbesar di Afghanistan, tampaknya akan memimpin perlombaan untuk membantu Afghanistan membangun sistem pertambangan yang efisien. Ini, untuk memenuhi kebutuhan mineral China yang tak pernah ada cukupnya.

“Kendali Taliban atas Afghanistan datang pada puncak krisis pasokan mineral untuk masa mendatang dan China membutuhkannya,” kata Michael Tanchum, seorang rekan senior di Institut Austria untuk Kebijakan Eropa dan Keamanan. Ia menjelaskan kepada Deutsche Welle, "China sudah pasang kuda-kuda di Afghanistan untuk menambang mineral."

Salah satu raksasa pertambangan raksasa Asia asal China, Metallurgical Corporation of China (MCC), memiliki perjanjian sewa 30 tahun untuk menambang tembaga di provinsi Logar yang tandus di Afghanistan.


FOTO: (Peta Sumber Daya Mineral Afghanistan oleh Amerika Serikat (AS). Laporan para ahli militer dan ahli geologi AS tahun 2010 memperkirakan Afghanistan memiliki kekayaan mineral 1 triliun dolar AS karena punya tabungan mineral besi, tembaga, lithium, kobalt, emas, dan rare-earth yang sangat besar. Belum lagi tabungan batu mulia dan minyak bumi yang baru saja ditemukan.(Sumber: USGS)

Beberapa analis, bagaimanapun, mempertanyakan apakah Taliban punya kompetensi dan kemauan untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara. Mengingat, pendapatan yang mereka hasilkan selama ini, sebagian adalah dari perdagangan narkoba.

“Sumber daya ini ada di bumi pada tahun 90-an juga dan mereka [Taliban] tidak dapat mengekstraknya,” Hans-Jakob Schindler, Direktur Senior di Proyek Kontra Ekstremisme, mengatakan kepada DW.

"Kita harus tetap sangat skeptis terhadap kemampuan mereka untuk menumbuhkan ekonomi Afghanistan atau bahkan minat mereka untuk melakukannya."

Meski begitu, pejabat senior Taliban bulan lalu bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin.

Dalam kesempatan itu, salah satu pentolan tertinggi Komisi Politik kelompok Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar mengatakan, dia berharap China akan "memainkan peran yang lebih besar dalam rekonstruksi dan pembangunan ekonomi [Afghanistan] di masa depan."

Pada hari Senin, ketika Taliban kembali menggunakan nama lama negara itu, Imarah Islam Afghanistan, China mengatakan siap untuk "hubungan persahabatan dan kerja sama" dengan penguasa baru. Bukan main.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved