Afghanistan
Banyak Negara Ternyata Incar Harta Karun Mineral Afghanistan yang Capai 3 Triliun Dolar AS
Afghanistan memiliki tabungan mineral besi, tembaga, lithium, kobalt, emas, dan rare-earth yang sangat besar.
Menurut pejabat Pentagon, analisis awal mereka di satu lokasi di provinsi Ghazni menunjukkan potensi deposit lithium sebesar cadangan Bolivia, yang diketahui memiliki cadangan lithium terbesar di dunia. Itu baru di satu provinsi.
USGS memperkirakan deposit Khanneshin di provinsi Helmand akan menghasilkan 1,1 - 1,4 juta metrik ton REE. Beberapa laporan memperkirakan sumber daya REE Afghanistan termasuk yang terbesar di dunia.
REE telah menjadi bagian penting dari teknologi modern. Mereka digunakan dalam ponsel, televisi, mesin hibrida, komputer, laser, dan baterai.
Kongres AS menyebut REE sangat strategis bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
REE adalah kunci untuk sistem navigasi tank, sistem panduan peluru kendali, komponen pertahanan rudal, satelit, dan sistem komunikasi militer.
Afghanistan dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk masalah pasokan REE dunia.
Sumber daya mineral Afghanistan yang kaya, jika dieksploitasi secara efektif, akan menjadi pengganti terbaik bantuan asing dan mengurangi ketergantungan negara tersebut pada dukungan asing.
Pengelolaan sumber daya mineral yang lebih baik dapat berujung pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, membuka jalan bagi perdamaian yang langgeng.
Namun ada satu masalah, seperti dikutip dari berbagai laporan, bahwa Taliban memiliki tafsir yang sangat ketat tentang Islam. Hingga, deal apapun harus mematuhi secara ketat prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Hal tersebut bisa menjadi simalakama bagi kekuatan kapitalisme barat. Tapi, justru menjadi berkah bagi kekuatan ekonomi Islam yang moderat di dunia dan Asia Tenggara yang bersedia melaksanakannya dengan penerapan ketat ekonomi syariah. Kecuali, Taliban memilih tunduk pada prinsip dan cara ekonomi Barat.
SUMBER: Inilah Harta Karun Mineral Afghanistan Senilai 1 - 3 Triliun Dolar AS yang Diincar Banyak Negara