Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Sumbangan 2 Triliun

Deretan Pejabat yang Komentari Sumbangan 2 Triliun Keluarga Akidi Tio, Jusuf Kalla: Tak Masuk Akal

Seperti yang diketahui kasus sumbangan Rp 2 triliun ini memang menjadi perhatian karena jumlahnya yang fantastis.

Editor: Glendi Manengal
KOMPASIANA
Jusuf Kalla 

Menurutnya perlu ada kecurigaan benar tidaknya seseorang menyumbang dana sebesar itu di tengah pandemi.

Dia pun menekankan penting sekali semua informasi yang beredar tidak diterima bulat-bulat begitu saja.

"Akal sehat kita kedepankan. Orang semestinya curiga, kok bisa ada yang nyumbang dua triliun, bener apa nggak, sehat mentalnya atau nggak.

Jangan sampai satu negara ikut kebobolan," kata dia.

"Covid memang membuat kita nyaris putus asa, tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat.

Perlu dilakukan verifikasi dulu sebelum dikeluarkan ke publik," lanjut dia.

Geger dana hibah dari keluarga Akidi Tio ini mengingatkan Yenny pada heboh Bruneigate yang menimpa Gus Dur saat menjabat sebagai presiden.

Ketika itu, kata Yenny, parlemen menekan keras.

Setelah Tim Kejagung memverifikasi langsung pada Kesultanan Brunei, barulah akal sehat tegak kembali.

Karena itu, Yenny meminta publik 'ojo kagetan', sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Selain itu, Yenny mengingat kasus geger lainnya seperti saat Menlu Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara.

Aparat yang tidak mengedepankan akal sehatnya, kata dia, meloloskan penipu diterima menteri utama kabinet.

"Hilangnya sense of rasionalitas," ungkap Yenny.

Cut Zahara Fona, nama ibu hamil yang mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara, lantas diterima Menlu Adam Malik di kediaman resminya.

Adam Malik kala itu mendengarkan 'bayi bicara'.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved