Pemkab Minut Keroyokan Cegah Stunting, Beri Tablet Tambah Darah kepada Remaja Putri

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara turut melibatkan sejumlah pihak dalam pencegahan stunting.

Dalam kegiatan workshop kick off pencegahan stunting di wilayah Airmadidi tahun 2021, Selasa (29/6/2021), kampanye pencegahan stunting turut digemakan Manengkel Solidaritas (MS) dan PT Tirta Investama.

Kepala Dinas Kesehatan Jouce RB Togas mewakili Bupati Joune Ganda membuka kegiatan tersebut di Restoran KNT, Jalan Soekarno, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Membacakan sambutan Bupati, Kadis Kesehatan mengatakan, pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin.

“Hal ini untuk membebaskan setiap anak Indonesia, khususnya yang ada di Kabupaten Minahasa Utara, dari resiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” kata dia.

“Upaya pencegahan stunting membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi gizi pada lokasi dan sasaran prioritas (rumah tangga 1.000 HPK/hari pertama kehidupan),” lanjut Kadis Jouce.

Ia menekankan, untuk mencapai keterpaduan/integrasi tersebut diperlukan penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan lintas sektor serta antartingkatan pemerintahan dan masyarakat melalui 8 aksi konvergensi stunting terintegrasi.

“Dengan workshop ini diharapkan terjalin kerja sama multisektor dalam mendukung program pemerintah nasional dan daerah dalam mencegah kasus stunting di Minahasa Utara khususnya wilayah kecamatan Airmadidi,” kata dia.

Imanuel Adung sebagai perwakilan PT TIV Airmadidi menyampaikan bahwa workshop ini sebagai langkah awal untuk mewujudkan Kabupaten Minahasa Utara bebas stunting.

Pada workshop ini juga diberikan suplemen tablet tambah darah (TTD) dan langsung diminum oleh ketiga remaja putri dari SMK Negeri Airmadidi.

Pemberian TTD merupakan upaya pencegahan stunting sejak dini karena mereka akan menjadi calon ibu bagi generasi mendatang.

Komsumsi TTD harus dilakukan selama 48 minggu berturut-turut agar hasilnya bisa maksimal.

Sam Patoro Larobu, Tim Ahli Regional V Direktorat Jenderal Bina Bangda Kemendagri, mengatakan, pemberian TTD kepada remaja putri dalam suatu forum konvergensi seperti ini merupakan yang pertama kali terjadi di Sulawesi Utara.

Kata dia, peran Manengkel Solidaritas dan PT Tirta Investama sudah melakukan investasi besar yang terjadi suatu konvergensi penanganan stunting.

Dalam hal ini, pertama, ada keterlibatan empat organisasi perangkat daerah, yakni Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Dinas Sosial; serta enam tenaga ahli dari P3MD (Kementerian Desa) dan Kementerian Dalam Negeri.

Kedua, kata dia, hal ini merupakan bagian edukasi kegiatan langsung ke akar rumput dengan menghadirkan kader posyandu, guru PAUD dan remaja putri sebagai sasaran penanganan stunting.

Ketiga, keterlibatan Manengkel Solidaritas dan PT Tirta Investama pada Agustus yang akan melaksanakan penimbangan balita dengan sasaran di tiga kelurahan, yakni Airmadidi Atas, Airmadidi Bawah, dan Rap-rap, harus 100 persen balita ditimbang.

Kader yang akan melakukan penimbangan harus terlatih dan alat yang digunakan harus terkalibrasi, memastikan pencatatannya.

Adapun para peserta workshop terdiri dari perwakilan Kemendagri, P3MD (Kementerian Desa), Bapelitbang Minut, Dinas Kesehatan Minut, Dinas Sosial Minut, Dinas PMD Minut.

Juga Camat Airmadidi, Puskesmas Airmadidi, PT TIV Airmadidi, kader posyandu Kelurahan Airmadidi Atas, Airmadidi Bawah dan Rap-rap.

Selain itu, guru PAUD di Airmadidi Atas, Airmadidi Bawah dan Rap-rap), siswi SMK Negeri Airmadidi dan Manengkel Solidaritas.

Adapun materi dalam workshop, yaitu kebijakan penanggulangan stunting di Minahasa Utara yang disampaikan oleh Kadis Kesehatan Jouce Togas.

Kemudian, kebijakan pencegahan dan penurunan stunting Kabupaten Minahasa Utara oleh Kepala Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya Bapelitbang Minut, Priselia Watung.

Lalu konvergensi dalam penanganan stunting Kabupaten Minahasa Utara oleh Tim Ahli Regional V Direktorat Jenderal Bina Bangda Kemendagri, Sam Patoro Larobu.

Selanjutnya, mengenai prioritas penggunaan dana desa dalam pencegahan dan penanganan stunting yang disampaikan oleh Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar P3MD Minut, Gerny Maramis.

Camat Airmadidi Vicky Luntungan mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bisa mendukung upaya pemerintah dan masyarakat agar Kecamatan Airmadidi dapat menjadi pilot project untuk menuju zero stunting. (*)

Baca juga: Fadli Zon Tak Terima Cuitan BEM UI Kepada Presiden Jokowi Disalahkan: Ini Demokrasi

Baca juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf, Konten Orang Gila Bebas COVID Kena Somasi: Hati-hati Berkomedi

Baca juga: Pura-pura Jadi Wanita Cantik, Ternyata Modus Seorang Pria untuk Menipu hingga Dapatkan Ratusan Juta