Berita Bitung
Targetkan Vaksinasi 1.000 Orang per Hari, Pemkot Bitung Siapkan Sanksi bagi Warga yang Menolak
Dalam perpres disebutkan, setiap orang yang ditetapkan sasaran vaksinasi Covid-19 tapi tidak mau mengikutinya dapat dikenakan sanksi administrasi.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: maximus conterius
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Satgas Covid-19 Kota Bitung, dr Pitter Lumingkewas, mengatakan, target 1.000 orang per hari divaksiansi diawali dengan melakukan koordinasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung.
Dinkes sendiri menyatakan siap melakukannya karena setiap hari menyiapkan vaksin 1.000 lebih namun masyarakat yang datang di bawah 1.000.
Pada Selasa pekan lalu, misalnya, hanya 200-an orang.

Lalu pada Rabu keesokan harinya naik 300, Kamis 700 dan Jumat turun 600, dan hari Senin bisa melebihi target.
"Kami yakin bisa capai terus 1.000 orang divaksinasi per hari, ditunjang dengan tenaga kesehatan yang siap, kesiapan vaksin dan sarana prasarana,” kata dia.
“Upaya itu sambil kami terus menyosialisasikan lewat media kepada masyarakat bahwa vaksinasi Covid-19 saat ini sudah menyasar untuk umum usia 18 tahun ke atas yang banyak masyarkat belum tahu," jelas Pitter.
Lanjut Pitter, faktor di lapangan didapati ada masyarakat sudah tahu vaksin sekarang sudah untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas, namun takut untuk divaksinasi.
Faktor inilah menjadi tugas Dinas Kesehatan memberikan sosialiasi agar warga yang belum mau divaksinasi menjadi mau divaksinasi.

Kemudian, kepada warga yang masih takut agar diubah pola pikirnya agar mau divaksinasi karena vaksin jenis Sinovac dan Astra Zenaca dari sisi medis tidak melihat itu, melainkan sasaran utama warga mau divaksinasi.
Pitter menambahkan, vaksin merupakan kegiatan atau hal yang sudah lama dilakukan semua orang sejak lama mulai dari lahir sudah divaksinasi seperti penyakit polio, tetanus dan lainnya.
Dan vaksin Covid-19 baru diberikan saat ini karena penyakitnya baru sehingga vaksinnya baru sehingga normal-normal saja.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung sekaligus Asisten I Setda Kota Bitung, Julius Ondang, mengatakan akan merekomendasikan sekolah masih ditutup jika kasus bertambah.
"Ya seperti itu, pembelaran jarak jauh (PJJ) yang berlaku. Dan pihak sekolah yang berada di Pulau Lembeh melakukan dengan sistem luar jaringan atau luring di tempat kegiatan belajar baik di rumah atau sekolah, sesuai kesepakatan pihak sekolah dan orang tua siswa," jelas Julius Ondang. (*)
Baca juga: 6 Kesalahan Memasak Nasi, Pantas Tak Pulen dan Cepat Rusak
Baca juga: Punya Puluhan Kandungan Senyawa, Daun Sambung Nyawa Bisa Obati Puluhan Penyakit, Termasuk Kanker
Baca juga: Klaster Tempat Kerja di Sangihe Sumbang 39 Kasus Positif Covid-19 di Sulut