Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Taruna Akademi Angkatan Laut Asal Sulawesi Utara Tasya Pungus Ikut Pulang Kampung Naik KRI

“Saya pikir renang bisa lebih terpakai di Angkatan Laut. Jadinya saya makin yakin masuk AAL,” kata Tasya.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Fistel Mukuan
TARUNA AL - Anastasya Nevi Pungus. Ia merupakan seorang taruna asal Kota Manado yang kini duduk di tingkat tiga pendidikan AAL. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang-594 berlabuh di Dermaga TNI AL Kota Bitung, Sulawesi Utara, sejak 26 Agustus 2025.

Kapal perang ini berlabuh hingga 30 Agustus 2025. 

Kapal ini membawa 105 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) menjelajah tiga rute besar, yakni Lombok, Bitung, Brunei Darussalam, dan berakhir di Surabaya.

Di antara 105 taruna yang tengah menempuh pendidikan militer itu, hanya satu orang yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara.

Ia adalah Anastasya Nevi Pungus, seorang taruna asal Kota Manado yang kini duduk di tingkat tiga pendidikan AAL.

Perempuan kelahiran Manado, 12 Juli 2004 ini mengaku sangat terharu bisa kembali ke kampung halaman melalui jalur laut menggunakan kapal perang. 

“Deg-degan sekali karena ini pertama kali saya pulang kampung sebagai Taruna AAL. Sebelumnya belum pernah disambut kepala daerah dan forkopimda seperti ini,” ujarnya.

Biasa disapa Tasya, taruna berprestasi ini memang tidak asing dengan dunia militer. 

Sang ibu merupakan bintara kesehatan TNI AL, sementara ayahnya juga anggota TNI Angkatan Laut. 

Sejak kecil, lingkungan militer sudah menjadi bagian dari kesehariannya.

Anastasya Nevi Pungus, seorang taruna asal Kota Manado yang A
TARUNA AL - Anastasya Nevi Pungus. Ia merupakan seorang taruna asal Kota Manado yang kini duduk di tingkat tiga pendidikan AAL.

Tasya yang juga hobi berenang ini menyelesaikan pendidikan dari SD-SMA di Sekolah Don Bosco Manado. 

Minatnya bergabung di TNI AL dipicu oleh kecintaannya pada dunia renang serta latar belakang keluarga. 

“Saya pikir renang bisa lebih terpakai di Angkatan Laut. Jadinya saya makin yakin masuk AAL,” kata Tasya.

Tahun ini merupakan tahun ketiganya menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut

Jika semua berjalan lancar, ia berharap dapat lulus dan dilantik sebagai perwira TNI AL pada tahun 2026.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved