GAMKI
Ini Harapan Yowanda Yonggara, Ketua GAMKI Sulut Terpilih untuk Gereja dan Pemerintah
Yowanda Yonggara resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anggatan Muda Kristen Indonesia Sulawesi Utara
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Yowanda Yonggara resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anggatan Muda Kristen Indonesia Sulawesi Utara (DPD Gamki Sulut) dalam Konferensi Daerah (Konferda) XI di Tomohon.
Yowanda terpilih secara aklamasi setelah melalui mekanisme organisasi dalam konferda yanh dilaksanakan 19-20 Juni di Alamanda Bukit Doa Tomohon.
Baginya kesuksesan pelaksanaan Konferda tidak lepas dari peran serta semua pihak. Olehnya ia berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam semua proses.
"Dari lubuk hati yang terdalam saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh senior, DPC GAMKI se-Sulut, dan kawan-kawan atas segala ucapan, doa, dan dukungan yang diberikan kepada saya," ungkapnya.
Baca juga: Tiga Nama Calon Sekkot Tomohon Segera Diumumkan, Begini Penjelasan Ketua Pansel
Yowanda akan mengemban tugas pelayanan sebagai ketua terpilih GAMKI Sulut masa bakti 2021-2024.
Ia menyadari proses ini karena kasih karunia sang kepala gerakan, yang masih mengizinkannya menjadi perpanjangan tangan-Nya di dunia ini.
"Kedepan akan banyak peluang dan tantangan yg akan muncul, mohon topangan doa dari senior dan teman-teman sekalian, agar melalui GAMKI, pemuda kristen di Sulut dapat terus menjadi garam dan terang bagi daerahnya, dan juga bagi bangsa Indonesia," katanya.
Mengawali pelayanannya, Yowanda akan melaksanakan konsolidasi internal organisasi.
"Prioritas saat ini adalah konsolidasi internal bersama semua kader segerakkan untuk dapat diberdayakan sesuai potensi kedalam struktur kepengurusan DPD GAMKI Sulut 2021-2024," ujarnya.
Yowanda berharap pemuda gereja dapat menyadari bahwa mereka adalah bagian integral dari GAMKI dan secara bersama-sama mengembangkan potensi diri dan dapat bermanfaat bagi daerahnya dan bangsa Indonesia.

Selain itu, ia melihat saat ini Indonesia sedang menuju bonus demografi, dimana angka penduduk dengan usia produktif yang di dalamnya adalah pemuda lebih besar dibanding dangan usia tidak produktif.
"Di Sulut sendiri berdasarkan data BPS di tahun 2020 jumlah penduduk usia produktif berada di angka 72,28 persen. Hal ini perlu disikapi dangan serius oleh seluruh stakeholder," jelasnya.
Baginya dibutuhkan peran pemerintah untuk terlibat aktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Juga masyarakat harus dibekali dengan kemampuan untuk dapat bersaing di dunia pekerjaan maupun dalam berwirausaha.
"Jangan sampai angka pengangguran di Sulut menjadi meningkat karena jumlah tenaga pekerja yang lebih tinggi daripada lapangan pekerjaan," tutupnya.
Baca juga: Tiga Nama Calon Sekkot Tomohon Segera Diumumkan, Begini Penjelasan Ketua Pansel
YOUTUBE TRIBUN MANADO