Apa Itu
Apa Itu B.1.617.2? Varian Delta Covid-19, Lebih Berbahaya dari SARS-CoV-2, Sudah Masuk di Indonesia
Varian delta dari SARS-CoV-2 adalah nama lain dari varian B.1.617.2 yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India.
Berdasarkan laporan yang dihimpun, data awal menunjukkan bahwa varian Delta Plus menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap pengobatan antibodi monoklonal.
Pengobatan atau terapi antibodi monoklonal merupakan salah satu metode untuk Covid-19 yang baru-baru ini disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).
Adapun terapi ini belum ada indikasi tingkat keparahan infeksi.
"Satu poin penting untuk dipertimbangkan mengenai K417N adalah bukti yang menunjukkan bahwa varian ini resistensi terhadap antibodi monoklonal Casirimab dan Imdevimab," ujar Scaria.
Plasma orang yang telah divaksinasi perlu diuji
Direktur CSIR-IGIB sekaligus ahli paru-paru Anurag Agarwal menyampaikan, kemunculan varian Delta Plus tidak perlu dikhawatirkan berlebih di India.
“Tidak ada penyebab kekhawatiran karena varian baru di India untuk saat ini,” ujar Agarwal.
Ia juga mengatakan, plasma darah dari individu yang divaksinasi lengkap harus diuji terhadap varian Delta Plus untuk menentukan apakah plasma darah itu menunjukkan pelepasan yang signifikan dari respon imun tubuh.
Adapun tindakan ini dilakukan guna memahami evolusi lanjutan virus corona yang sangat penting dalam memetakan evolusi varian yang muncul.
"Sebagian besar, virus telah mencoba mengoptimalkan transmisi dan pelepasan kekebalan dengan akuisisi mutasi baru secara bertahap," ujar Agarwal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Varian “Delta Plus”, Mutasi Baru Virus Corona Varian Delta